Pages

03 Desember 2011

Desember

Saya tidak punya banyak waktu lagi. Duduk. Kemudian mengetik, mengirimimu surat, di sini.
Saya juga tak banyak waktu lagi untuk bermimpi, karena sadar, kita terlalu nyata.

Kekasih, malam ini, malam minggu pertama di Desember kita. Hujan kembali membuka jalan, dan kemudian susul menyusul dengan cuaca yang bersuka suka.
Cerita tentang anak anak, ambisi, dan harapan harapan kelak kita untuk menunggu tua bersama.

Kekasih, kita tentu akan menghias pohon natal bersama, seperti ingin kita. Dan selalu menghabiskan setiap tahun di natal natal yang kemudian berkejaran menyusul kita.

Kita menciptakannya menjadi ini.

Terimakasih Semesta. :)

11 November 2011

111111

Tidak ingin ketinggalan, ingin seperti kebanyakan orang yang mengindahkannya.
11 : 11 tahun 11


Itu saja.
Selamat datang ke semesta. :)

04 November 2011

Nopember. :)

Hari ini awan kita paling cerah di tengah riuhnya hujan menggertak gertak.
Kita tidak melawan awan dengan hunjannya, dan tidak melawan matahari dengan teriknya.
Kita bahagia, bahagia saja. Itu kata yang kita punya.
Air mata yang kita punya sekarang hanya penguat. Semacam tanda seru, kita mampu sampai kapan pun.
Dan kita menjalani apa yang kita mau, yang kita belum tahu.
Seluruh dunia tahu itu.
Kita tahu itu.


Karena sejuta tahun dari sekarang kita tetap sama. :)

28 Oktober 2011

Buat Mamak. :)

Ini bukan saja tentang pengulangan waktu.
Atau tentang keharusan yang setidaknya mesti ingat tiap tahun.
Seutuhnya diri ini tebentuk dari kasihmu yang seijin Tuhan.
Dan itu pertanda, aku tidak akan pernah luput dari apapun tentangmu.
Mengagumimu dari nadiku, aliran darahku, sampai semua sendi sendiku.
Sungguh tak ada alasan untuk menghindar dari segala kenyataan pahit yang kadang silih silih menghampiri.
Dia lah yang juara yang selalu tahu diri ini bagaimana.
Sungguh tak ada alasan untuk mempertahankan marah. Karena benar penawarnya hanya darinya.
Tuhanku yang terlihat.

Lihatlah sekarang aku bagaimana?
Seperti katamu. Pengalaman itu yang paling mahal.
Seperti katamu. Bersyukurlah senantiasa.
Seperti katamu. Bersabarlah dalam pengharapan.

Mak.. :)
Kali ini, tahun ini, aku bisa beli pot bunga. Satu, jagokan.
Selalu sayang dan tak akan berkesudahan.
Panjang sabar selalu, dan kebahagiaan selalu memelukmu mak.
:)

16 Oktober 2011

Cerita Rindu ( 2)

Seperti setiap musim yang akan bertukar dengan yang lain.
Tidak menutup kemungkinan mengulang musim dalam waktu yang berbeda.
Melepaskan rindu agar terbebas tanpa terkekang, saya siap memberi sayap dan berpisah.
Karena rindu akan muncul lagi seketika.
Tapi tidak sekarang.
Tidak sekarang.

Dan ketika besok menjadi sekarang mungkin saya akan menghadiahinya dan mungkin tidak.
Begitulah kesiapan bagiku.

Ternyata rindu tidak bermusim.

15 Oktober 2011

Cerita rindu (1)

Setibanya pagi ini.
Saya tidak banyak berfikir lagi.
Sekiranya semesta menyediakan semacam bubuk sihir.
Yang sanggup mengantarkan saya pada pelukannya.

Sebaiknya kamu paham tentang rindu, bukan sekedar tahu.

Segila gilanya saya sedang rindu semati matinya.


04 Oktober 2011

Cerita Pagi ( 4 )

Baru berbincang panjang lebar dengan Tuhan.
Kenapa ada Gravitasi pertanyaan penutup untukNya.
Saya tidak percaya Newton dengan Teori Gravitasinya, juga Teori Lelativitas-nya Enstein.
Bulan seharusnya jatuh pada pelukan, bukankah gravitasi berkata setiap benda yang di atas akan menuju pusat bumi.
Mereka bilang, bulan juga sama, memiliki gaya yang sama. Hingga tidak akan pernah jatuh.
Kata mereka lagi semakin besar jarak, semakin lemah pula kekuatan gravitasinya.
Itu terbalik. Senyatanya, semakin berjarak semakin kuat gravitasi yang menariknya.
Itu rindu, yang tertari kuat menuju dia, yang tiada matinya. Dia poros yang paling kuat.
Pagi, siang, apapun itu.
Beginilah salah satu cara mengungkap rindu yang selalu berlebih agar hati puas.
Rindu yang tertarik kuat menuju-nya.

02 Oktober 2011

Cerita Pagi (3)

Selamat pagi hari ke 7 :)
Lalu pagi ini aku mencari sarang kunang kunang. Menjadikannya lentera dalam perjalan gelap kita.
Tapi inginmu kupu kupu bahkan serangga yang lain karena kau hanya butuh sayap.
Mengetuk ngetuklah kata itu dalam hatiku.

Serangga sama saja, kupu kupu juga sama. Mereka belum reinkarnasi, mereka masih ulat. Menjijikkan.
Aku hanya ingin sarang kunang kunang, menggengamnya lalu memberikannya padamu. Cahaya hidup.

01 Oktober 2011

Cerita Pagi (1)

Kamu ya kamu, yang bersarang di hatiku, yang berakar di darahku. Kapan berhenti menari nari seperti itu.
Aku berhenti menguliti otakku, alih alih aku mampu menghentikan tarianmu.
Kamu yang paling pasti diketidakpastian yang aku tahu. Ujilah aku, dan berhentilah peduli.
Karena semua akan tahu, tak ada nada nada yang palsu yang terdengar, tak ada luka yang terbawa.
Aku hanya kau behenti menari sejenak, agar aku tahu, aku pernah menjadi utuh untuk sendiri.

Cerita Pagi (2)

Selamat pagi dunia warna warni.
Semalaman ke angkasa raya denganNya.
Mengutip bintang bintang agar kuletakkan di sebelah ibuku.
Lalu tak lupa kuminta cincin yang melingkar di salah satu planet itu. Buah tangan kataku.
Untuk kekasih yang menanti, kekasih yang kucandui.
Yang akan selalu menyelingi pagiku dengan nafas. Mengaliri tubuhku karena sunggu dia telah bersenyawa dengan darahku.
Lalu Ibuku menepuk nepuk punggungku. Berkata. Berdoalah senantiasa.
Itulah nyanyian paling damai.

28 September 2011

Beginilah selasa.

Setibanya pada sekarang.
Pada segala yang kita jalani.
Ada senyum yang mekar yang selalu mengingat lalu.
Menyengat sampai kalbu.
Menyelami kubus kubus waktu yang bersiku siku,
bertahan, dan harus bertahan.
Kita luar biasa ternyata.

Percakapan yang selalu begitu begitu saja tapi hanya kita yang tahu itulah yang kita mau, yang kita rindu.
Menimbang pagi dengan berharap "Kesusahan sehari untuk sehari".

Aku selalu mencintai cara kita bertumbuh.

Walau untuk mengerti ini semua butuh lagi yang namanya masa.

Aku percaya kita punya masa depan sayang.

Itu saja.


(surat selasa yang semakin lama sering terabaikan)

:(


26 September 2011

matahari putih

Semesta kembali menunjukannya caranya mencintai di setiap pagi.
Semacam bulan buatan, pagi di waktu yang sudah tepat, muncullah matahari putih.
Tidak sering sering, mungkin agar ada yang rindu.
Tapi akan tiba tiba, seperti kotak kejutan, yang hari hari nya akan memberi cahaya yang kuat pada hati.
Setelah dengan segelas air putih, saya berharap bisa bertemu lagi dengan matahari putih yang semakin pelit menunjukkan diri.

25 September 2011

Mengasihi.

Begitu lah hukum yang kutahu, dari ajaranNya.
Dari caranya, dari segenap inginNya setelah 33 tahun memijak bumi ini.
Hanya mengasihi yang paling mudah, dan paling tak terbantahkan.
Kenapa masih banyak yang tidak terima.
Demi apa mengakarkan kepahitan.
Hingga harus memusnahkan!!
Kali ini saya marah.
Marah karena tidak mampu mengasihi.
Adakah warna harus panas membakar hingga pahitnya mengalahkan empedu.
Bagaimana caranya berjumpa denganNya jika hukum yang di percaya merelakan dirinya terpecah pecah, hingga melukai sesamanya.
Bagaimana dia bisa percaya??
Saya marah, seperti iblis menghampiri, berkata mengumpat dalam hati, bumi ini kotor adanya.

catatan.

Untuk sebuah tulisan akhir pekan, yang detik detiknya butuh pelukan.
Benarkah cinta begitu?
Simak saja. Cukup.
Aku mencintaimu dengan kepastian, dan ketidakpastian yang bumi tawarkan pada ku (kita).
Aku mencintaimu dengan rasa tawar, hambar yang sering kau tunjukkan padaku sekali (waktu).
Aku mencintai  rasa marahmu yang jadi pewarna menyolok dalam ruang ruang waktu kita. Dan ku tahu juga sebaliknya.
Aku mencintaimu tanpa hitungan, bahkan tak peduli seberapa sedikitnya waktu ini dalam hidup.
Yang pasti dalam mati yang lebih lama dari hidup pun. Cinta ini tetaplah hidup.
Tidak sedang mengumbar perasaan ini kepada mereka.
Aku hanya ingin menulismu ini.
Aku mencintaimu. Cukup.

24 September 2011

Daun

Tulisan ini, saya tulis sesaat ketika sedang belajar daun di sekolah.
 Rada maksa seh. :)

ini dia.



Daun.


Bercerita tentang sentuhan gaya gravitasi kah. Ketika dia terjatuh memeluk tanah?
Rasaku bukan.
Dia bosan berpura pura.
Dia bosan menjadi pembantu.

Semua tahu,dimana tumbuhan memasak!

Daun.

Mencoba bertahan, agar tetap memberi hidup pada akarnya.
Saling bertukar dan berbagi tugas.
Agar apapun itu, tubuhnya tetap bertahan.
Walau saat stomatanya sariawan sekalipun.
Dia lebih memilih bunuh diri, meminta dewa angin menghembusnya.
Bersatu dengan tanah menjadi tanah.


Daun.

Adalah berwarna merah untuk kesekian kalinya berkata iri.
Tidak sadar merahlah yang disuka, merah yang dicari.
beruntunglah merah melekat pada daun.


Daun.

22 September 2011

dering

Yang dalam.. ketika suaramu masih terdengar, dengan cuaca yang berbeda beda setiap musimnya.
dan bahkan musimnya berbeda beda di setiap detiknya.
Seutuh tawa pagi itu juga kadang kesal menghampiri teriknya waktu sepanjang yang mengikutinya dalam sehari.
Sebesar hangatnya suaramu yang paling ceria juga, dingin bergaung ketika seketika ada yang merobek robek suasana hatimu.
Aku tetap mencintaimu, dalam marah, riang, sedih, dan apalah itu yang kau punya.

Aku hanya tidak akan membiarkan diriku untuk bertanya kenapa.
Dan tidak membiarkannya untuk tidak memikirkanmu kasih.

:)


Peluk yang paling hangat sedunia.

Kekasihmu, di rumah.

(bumi kedua)


14 September 2011

ini tentang sahabat

Ini tentang sahabat. Dan kenangan bersamanya.
Entah kenapa. Mata masih berkaca kaca saja bila menggali waktu yang beruntung itu.
Sebiasanya jika marah pun ada. Aku sanggup memarahinya. Berkali kali mengatakan, jika kau ingin putus denganku syaratnya banyak.
Itu sebabnya kita akan tertawa hingga menangis sampai akhirnya kau katamu baiklah, tak jadilah putus ribet syaratnya.

Mungkin aku sedang cemburu dengan semua perjalananmu.
Tapi ternyata tidak.
Mungkin aku cemburu dengan teman barumu, iya.. Sedikit.


Aku kenakan kanakan bukan.
Mungkin cacatan ini sedikit senorok, seolah aku menyalahkannya.
]
Bukan.. Bukan itu maksudnya.

Aku hanya ingin membiasakan untuk bergantung lagi padanya.
Itu saja.

Sayap yang harus terpaksa patah.

05 September 2011

24

 Sedang membongkar bongkar tulisan dari tahun ketahun.
Lihat saya bertemu apa.
:)
Saya selalu ramah pada bulan ini.
Terlalu teduh, hingga selalu berusaha untuk mebanggakan diri.
Lihat.. lihat.. apa yang telah saya katakan pada bulan yang serupa di lini yang berbeda.
:) Tak melulu pertumbuhan.
iya kan...

 
 
selamat datang september. Dan selamat datang 23.
Heii.. saya akan berjumpa dengan angka yang baru di taun ini. harus meninggalkan si angka kembar 22 untuk sehari sebelumnya. Akan mencoba memaknainya kembali, dan lagi lagi saya tidak akan menamainya resolusi. Ah itu hanya kata kata yang makna telah tersedot oleh hari hari bagiku.
22 lewat begitu saja. saya semakin membaik. Semakin baru.. mmmMM.. “baru” dalam artian, saya tidak asing lagi dengan diri sendiri.
Lagi dengan sengaja saya membuka cacatan yang sama setahun yang lalu. Saya terlalu hebat disana. Mengenali makna maaf yang sesungguhnya. Bahkan saya kaget sendiri dengan catatan itu.

:), :(,
oleh Ernisa Purba pada 03 September 2009 jam 15:27
Sedang mengalami berbagai rasa.
Sedang merasakan sebuah rasa yang tak terdefenisikan.
:)

Mungkin aku layak bahagia, atau barang tentu kecewa dan bersedih.
Ini seperti mimpi yang paling luar biasa yang pernah kurasakan.
Sangat teramat jujur .
Sebelumnya berusaha untuk jujur, kepada batin diri.
Tak pernah ku tolak air mata ini kapanpun dia ingin mengalir.
Termasuk tawa saat aku tertawa lepas.

Barangkali ini adalah pelajaran keduaku, setelah kuputuskan berlibur berwaktu-waktu lamanya. :)
Aku akan mendapat banyak arti sepertinya.
Termasuk angka kembar yang menjadi pertanda diriku sesaat lagi. :) (22)
Menjadi angka kembar yang antik dengan lekukan indah yang penuh makna.
Teringat cerita dengan sayap ” Ingin mewarnai, tidak diwarnai.” ahk….

Sangat hebat kawan… :)

Barangkali ini maaf yang sesungguhnya, dimana aku tak perlu melupakannya, yang membuatku kecewa.
Barangkali ini ketulusan yang sesungguhnya kala aku tak perlu bergumul untuk memaafkannya (lagi)
akh, kadang-kadang sangat damai seperti saat ini.
Terimakasih untuk semua
yang telah ada dan yang pernah ada
Ter-untukmu juga, aku MEMAAFKANMU

hahahaha.. saya benar benar ngak bisa berkata apa apa lagi. Apa yang saya butuhkan saat ini adalah jawababan dari permintaan dulu dulu.
baiklah. sekarang hanya bisa bilang. Selamat datang september. selamat datang 23. saya menyebutmu 2 + 3= 5, 5 adalaha tanggal dan angka yang baik. :)
trimakasih alam semesta….
selamat ulang tahun Ernisa…. be shine…. :)


Nah 23 juga telah berlalu, apa yang harus di garis bawahi di sini.
.

Akan saya sebut mimpi. :) 
dan kembali meraihnya.
 
Selamat ulang tahun Ernisa .. :))
Ini sudah 24
 
:) 

03 September 2011

percakapan dengan september.

Hai september.

Apa kabar musimmu tahun ini.
Kita bertemu kembali.
Akan selalu berbeda bukan?
Dengan jawaban harapan, dan cara mempertahankannya.
Dengan segala keinginan dan menjaganya.

Sementara, hanya itu yang saya tahu.
Berterimakasih, tanpa peduli bagaimana memelihara, dan menjaganya, kendati kenyataan tidak terlalu begitu.
Tanpa sadar mungkin saya melewati batas, tanpa sadar saya mungkin telah ria.
Lupa atas segala galanya yang adalah keajaiban awalnya.


Entah sampai kapan menyalahkan diri.


Yang kumau, ijinkan september memberi harapan, kemudian wujud untuk saya tidak lupa dengan segala yang saya minta.
menjaganya, memeliharanya, dan bertahan.



... menyanyanginya.

(dari poros yang hampir terlepas dari gravitasinya.)

01 September 2011

Untuk Yang Pertama

 Yaaa... Tadi siang masih sempat menulis nulis di sini.
Kemudian sore ini saya kembali. Dengan mengharap rumah ini baik baik saja.
Bila awal bulan seperti ini, kecepatan dari kerajinan saya menulis itu meningkat 0,009 % angka yang cukup fantastis, bagi saya yang sangat malas jika koneksinya menggunakan paket modem.

Aih... Kalau begini tampilannya, berasa nulis dimana gitu.
Lebih sederhana dan mewah rasanya.
Oke, tulisan ini khusus untuk blogspot yang sudah menemani perjalan ini selama bermaya.

nggak.. ini nggak berlebihan kok.

Tengkiw blogspot. :))

Perbedaan.

Jika laut adalah agamaku.
Kenapa wajahmu bertekuk.
Aku sudah terbiasa sendiri menjadi beda.
Mungkin di bebadakan.
Lalu, kadang aku tidak terlalu kokoh pada pilihan.
Angin menggoda berkali kali, dan lagi lagi, aku belajar untuk berpindah agama.

Ternyata, aku hanya mengagumi angin saja, bagaimanapun itu, sirip ikan terlalu tidak mungkin berubah sayap.
Menangis tidak ada yang tahu di laut, air disana sama keruhnya dengan airmata ini. Siapa yang paham aku bersedih.

Mengeliling luasanya semesta laut yang kupunya, yang kadang surut yang kadang pasang.
Memang benar bagi ikan, surga cukup tak ada lagi daratan dan langit di udara.


Daratan membuatku untuk mengenal pilihan, sama halnya dengan udara.
Mengenal banyak itu membuat banyak pilihan.
Terkadang bisa di pilih dan tekadang hanya minpi dan tertinggal mimpi..

Ah, ternyata aku tidak perlu sayap, ternyata aku tak perlu kaki.
Aku tetap mencintai diriku seadanya.
Seberadanya,

Terimakasih (T).





31 Agustus 2011

Penghujung Agustus.

Kau tahu, jika aku menulis judul demikian, berarti yang ada dan yang akan tiba beberapa ratus ribu detik lagi adalah bulan kebaikanku.
September.

Aku selalu berlebihan saat saat seperti ini.
Beberapa tahun yang lalu, aku bahkan menghadiahi diriku sendiri dengan paket travel pulau jawa sendiri.

Dan ada juga tahun tahun yang berat, dimana, karena terlalu menginginkan September, aku malah ingin cepat berlalu, dan pura pura tidak tahu.
Banyak musim yang sudah ku rasakan, banyak aroma yang tercium.
Bahkan, aku tidak merasa makin tahu, dari setiap apa yang di beri tahu semesta padaku.

Kemelorotan hidup, kebajikan, ketidakberdayaan, kebahagian, kekosongan, telah berganti ganti menghapiri dan kuhampiri.
 :)

Ini bukan sebuah resolusi.
Lagi lagi.

Dan tidak banyak permintaan. Cuma Kamu. Cukup. :)
 Terima kasih semesta. :)

ini ada beberapa sejarah yang tersimpan di september lalu lalu. 

 
Umur 20. Bulatnya belum pecah. :)


dengan wajah imoet. :D
My twenty being something :) 21

my blessed sisters. Thanks 4 all about live. :) kuenya juga.

angka kembar 22
Nah di usia 22 tahun ini, aku dapat kaus kaki dari sahabat, :) sama Perahu kertas dari kekasih :)
Dan merayakan dengan diri sendiri. :)



gift .. :)


keluarga baru. 23 tahun. :)
Lilt suprise. :))
waktu masih di warnet. :)
Ah.. Jadi nggak sabar nunggu September . :)

28 Agustus 2011

sedikit catatan.

Bagaimana dengan semua mood yang berputar, silih berganti, selayak malam dan siang.
Serupa musim hujan dan kemarau.
Merasa dingin atau panas.
Dan suasana yang biasa saja atau menggebu.

Aku tetap pada jalur.
Membiarkan semesta memberiku semua yang telah di sediakan tanpa memaksa.
Menikmati dan mengamati.
Bukankah 2 hal itu bersaudara.. :)

Lain kali, jika moodku tidak baik seperti beberapa hari yang lalu atau sebelum sebelumnya, jangan terlalu bahagia dulu. Karena, saat begitu, saat dimana jiwa sedang bertransisi bukan untuk mencapai, tapi menerima apa yang harus di dapat. Bersyukur buat apa yang mesti terjadi. Dan pasti itulah HIDUP.



21 Agustus 2011

Penegasan... Kembali !

Aku jatuh cinta padamu itu. MUTLAK.
Petunjuk waktuku itu tidak muluk muluk. Memandangmu memberi rasa keabadaian.
Tolong pahami tulisan ini bukan rayu. Apalagi galau.
Ini hanyalah kejujuran yang tampak seperti riasan yang norak.

Apa perlu angka angka, untuk menjadikannya fakta matematis yang empiris.
Yang membukitkan cinta juga punya logika yang mampu menembus angka dan rasa sekaligus.
Setiap detik aku telah menyumbang rasa cintaku padamu yang membuatku semakin kaya. Terimakasih.



Yang hampir gila karena rindu.



Penabung Rindu

13 Agustus 2011

Heello Part I

Selagi dindingmu sepi, haruskan aku berada di sana, membaca sajak sajakmu yang belum tertulis.
Malampun seperti buru buru, menutup matahari lalu melahirkan matahari kembali. Kenapa tidak bosan?
Kecilku mengenalkan siang sebagai matahari, jangan tanya kenapa tidak pagi. Hanya embunlah juru kuncinya, tanya saja.
.Pagi pagi, embun hanya akan memberi isyarat. Berbagi air dengan cara paling pelit, yang akan diam diam menempel di rambut.
Malam saat matahari telah tertelan, bintang yang bunting akan selalu ada sebagai penjaga. Kadang sebagai dewa.

10 Agustus 2011

Hujan (2)

Hujan pertama kali di pagi agustus. :)
Hujan lagi pusing, kali ini dia tumpahkan sebanyak banyaknya.
Sementara tadi pagi, sama, saya bingung. Ini aroma kopi atau tanah, hujan.
Sepihak saya membela hujan. 
Lain kali saya yang harus bertukar cerita denganmu hujan, saya juga pusing.
Perihal anak anak yang juga menghujaniku tiap hari.

Yang pasti. Terimakasih hari ini. Telah membasahi segalanya yang kering termasuk jiwa.


  

08 Agustus 2011

Jalan

Adalah ketika meyaksikan bulan berubah di tiap malam yang berbeda, tetapi kita tidak beranjak dan masih bersama menyaksikannya.
Adalah ketika matahari terbit dari timur, tetapi kita menyaksikannya dari barat. tentu salah, tapi bukankah lebih baik menunggu saja sampai terbenam.
Tidak tahu sampai berapa lama kaki kaki ini akan beranjak bersama.
Bukankankah kita sudah cukup beruntung sekarang, karena kita punya masa lalu, dan sekarang.
Sudahlah, kita selalu tidak muluk muluk tentang masa depan, karena dari kejauhan kadang terlihat sadis.
Cukup kita punya KEMARIN yang orang tidak pernah mengerti.
Kita punya KEMARIN yang penuh dengan bahagia yang lebih dari cukup menghantar kita pada sekarang.
:)

Terimakasih buat cintanya sayang.

Sayang cian.

04 Agustus 2011

Dont worry about us.. :)

saat ini. Kami kembali lagi di pisah oleh selembar jarak, yang tiada matinya menguji hari hari ini,
walaupun secara lalu saya lulus dengan peringkat luar biasa, saya tetap tidak habis pikir dengan semua cara cara dan pola pola bekerjanya waktu dalam hidup ini.
Yang memaksa diri untuk membuat pilihan yang sebenarnya bukan pilihan. Melainkan keharusan.
Membuat bermacam macam rasa untuk segera memutuskan satu di antara satu, yang hanya memiliki warna yang berubah bukan berbeda.

Tak urung aku kesal semati matinya. Menantang sejadi jadinya.
saya tidak ragu dengan  doa doa saya. Dengan harapan bahkan tujuan saya.
Saya tahu, semua di muka bumi ini hanyalah pencobaan berarti, yang bisa menebalkan hati, atau membunuh diri sendiri karena tidak sanggup.
Sampai detik ini, saya masih bersyukur buat dia kekasih yang tiada hentinya mendekapku, merangsangku sampai aku harus selalu sadar dan bergairah bahwa kita masih satu untuk satu.
Kita masih ada untuk kemaren, besok dan lamanya selamanya. Walau jarak dan tak berjarak sekalipun.
Ayo tawarkan kami lagi apapun, akan terbukti kami sanggup jika bersama.

31 Juli 2011

Selamat Pagi

Selamat pagi akhir bulan. :)
Sekarang subuhnya hari terakhir di bulan juli.
Saya sedang berada di Medan.
Kehabisan bus terakhir di tempat kerja, memutuskan untuk ke sini saja.
Ceritanya saya mabuk darat lagi loh. :D
Awalnya seh jelas, gara gara mabuk rindu duluan.
Nyusul lah mabuk daratnya.
Fisik sama mental saya memang lagi gak kompok. Sepertinya mereka sedang berdebat panjang di tubuh saya.
Sudahlah, yang penting kesepakannya tidak membuat jatuh sakit lagi.
Itu parah jendral.
:'(
Hampir 2 minggu kemaren saya sakitnya gak ketulungan.
Gak bisa manja manja sama kekasih pula.
huh..
Dan mumpung hari ini jaringannya lumayan bagus.
Saya pun berniat nge blog. : #inipenting :D


Tapi gak pernah bohong kalau masalah yang di atas. Maksudnya, saya kangen orangnya. :D

Udah ah, mesti buru buru ke tempat tidur lagi biar gak nangis. Bisa bisa saya di marah lagi sama dia. :')

28 Juli 2011

warna

Yang kumiliki terbatas, tapi yang tidak kumiliki tidak terbatas.
Ah tidak, untuk kalimat ini,harus ku ganti.
Yang kumiliki tidak terbatas, yang tidak kumiliki terbatas.
Lega.
Baru saja aku merapikan semua yang ada di hatiku.
Kusut kusut yang tak beraturan, sudah seharusnya di gunting jika tak mampu lagi terpintal indah.
Tapi bagaimana pun juga.
Energi hanya tertuju padanya, yang mejadi semesta gravitasiku.
yang kadang menarik sesuka waktu, kekuatan, hingga membuatnya kembali kusut.
Tentu paham apa akibatnya kehilangan gaya itu, aku seperti tak berpegangan.
hari ini, aku harus membenahi dimensiku, aku ingin bisa seimbang tanpa tergantung, walau aku tidak yakin aku bisa.
Aku mencoba mencicil pola warna hidupku.
Merajut emosi, fisik, mental,menjadi searah.
Aku sungguh tak mau terluka.
Cukup.

15 Juli 2011

Rindu

Adakah aku perempuan yang pandai berkisah tentang rindu.
Atau mahir melagukan mantra mantra rindu.
Tak pahamkah mata tentang kedipan, berarti tanda, bahwa kelopak merindu bola mata.
Bisa permisikah, untuk memberi selang pada nyawa, agar rindu tak tampak menyakitkan, tak serupa menyiksa.
BAgaimana bisa rindu itu bersinar kuat menyilaukan hati, hingga menggetarkan isi dada.
rindu itu seperti tidak mengenal aku untuk mengerti, karena kamu yang dia mau.
UTUH.

10 Juli 2011

Selamat Datang

Sebelum auranya ini berganti menjadi kenangan tersimpan. baik aku menulis saja.
Biar terpendam.
Kelak tidak hanya mengingat. Banyak teman akan selalu menciptakan banyak karya untuk diri.
Sebelum pagi ini, ada malam yang menjadi penentu satu perjalan baru.
 Yang mungkin tidaklah sengaja. Berkumpul untuk satu catatan.
Catatan panjang yang mungkin tiada matinya.
Hanya begitulah yang mampu terucap.
Semacam kata "selamat datang" , tentu perlu perayaan.
Terimakasih banyak hari ini kepada teman, yang akan ikut menghidupi catatan panjang kita.
Wirda, Dara, Lora, Vini, Tom. Dan abang yang satu lagi, siapa?
(Tulisan yang teramat serius, tapi selalu absurt) :)

Re Post ( Kompor 12 Sumbu.)

Seberapa banyak kita berkisah padanya.
Seberapa banyak dia menyaksikan, betapa kamu cukup gigih untuk bisa memberi yang paling hebat untukku di hadapnya.
Hanya kompor lusuh, bersumbu 12 dan sudah sering mogok akibat sumbunya sudah lenyap.
Bagaimana kompor, bisa membuatku hampir menangis.
Dia seperti berteriak padaku,
“hei, lelakimu baik sekali.. Seharusnya kau tidak boleh mengijinkannya di dekatmu saat di sini”.
Iya aku tahu, sehari hari dia lelakiku tidak kubiarkan sedikit tenang.
Aku selalu ingin di temani apalagi saat memasak.
Entah, beruntung macam apa ini.
Dia selalu bersedia.
Kemarin, kompor 12 sumbu ini, sedang baik, tidak seperti hari sebelumnya. Makanan andalan kami berhasil.
Tidak gosong, dan isinya tidak menghilang.
:)
Entahlah. kompor menjadi salah satu komunikasi searah bahkan tidak dalam kisah ini.
Tadi siang, aku berjanji membuatkanmu cerita pendek.
Tapi aku urung niat itu, aku lebih memilih menulisimu lagi.
Apalagi akan memberi judul yang sama dengan catatan ini.
:)
Aku lupa idenya sayang. Karena kopi buatanmu terlalu membutakan.
:)
Ini saja. Seadanya.
Yang memikirkanmu, detik demi detik.

Re Post ( Untuk lelakiku. )

Aku mendapati kita sedang berbunga.
Adakah susunan sajak yang mampu kutorehkan lagi, sementara hari hari kita penuh keindahan melebihi kata kata itu.
Aku jadi yakin, kata kata terlalu cemburu pada rasa kita, sampai aku tidak menemukan satu katapun untuk mewakili rasa ini.
Terimakasih untuk menjadi satu.
Aku takut, membuat bukan cuma kata saja yang cemburu, tetapi juga udara, bahkan, mata mata yang mengintip.
 :)
Yang pasti. Kita sudah berpijak di bumi kita. Bumi ke Dua.
Kita menjadikannya ada, :)

04 Juli 2011

( Re-post Kembali kepadamu. :) )

Aku selalu berdoa agar kita selalu bertumbuh bersama.
Berubah bersama.
Karena cukup ingkar jika kita tidak akan berubah.
Tentu, hati kita, sayang kita, jumlahnya akan bertambah terus menerus, bukankah itu berubah sayang.
Ini juga bukan menambah daftar mimpi mimpi kita yang belum terwujud, tapi semacam doa lagi, agar kita selalu kuat di pagari sabar.
Mencoba untuk tidak menjadikan rindu sebagai penyakit, karena, rindu seperti punya jiwa yang berbeda.
Kita bersama pun kerap rindu merasuki.
Jangan perpanjang bagaimana jika?
Aku sudah mahir menangis untuk mengingat itu. :(
Hei jagoanku.
Jangan kwatir ya. Kita selalu bisa jika bersama dan percaya.
:)

30 Juni 2011

Coret-coret

Kenapa perempuan begitu peka?
Mmm.. Kadang bolak balik nanya jawaban kebanyakan sama.
Ada beberapa orang yang sengaja ku follow karena kelihaian mereka berkata kata, dalam status pihak ketiga. :)
Bisa kebayangkan galaunya minta ampun.
Mereka menulis sedemikian, bertuhankan hati. Tanpa peduli perasaan orang lain.
Part yang demikian kadang nusuknya minta di tambah.
hahaha.
Berdasarkan pengalaman pribadi, gak sedikitlah orang yang gak bahagia jika yang di hatinya tidak memilih dia.
Bukan berarti gak ada orang yang turut berbahagia, atas bahagia pilihan orang yang disayangi tersebut.
:D
Belum ribet ribet amat kan tulisan ini.
Yang pasti intinya.

Ketidak adilan itu muncul akibat ya diri sendiri saja yang merasa tidak adil.
Tidak ada pekerjaan yang sia sia.
Semuanya akan ada resiko dan akibat dari semua yang kita alami. :)


Kepada alam semesta yang menyediakan kasih, tetaplah mengalir menyejukkan hati.
Terimakasih.

12 Juni 2011

Medan

Terbiasa diceritai.
Yang bukan dongeng.
Serupa kisah dalam putaran kaset fIksi.

Terbiasa dipergoki.
Dia, ia, mereka, yang menyediakan kisah kisah dalam belanga keseharian.
Yang mampu menggemingkan hati.

Tak perlu berteriak, karena tetap saja tak ada yang paham.
Tak perlu juga diam, karena tak akan mampu mengheningkan kekacauan.

21 mei 2011

Menunggu hujan

Aku ingin mengajari hujan menari dengan baik
Kemarin hujan tega membuatku terluka
Gerakannya terlalu berantakan
Iya, sangat berantakan
Gerakan yang sampai membuat luka

Malam ini. Aku sengaja menunggu kedatangan hujan kembali
Tapi tak kunjung datang
Hujan pulang di tempat lain yang bukan bersamaku
Aku tak akan menunjukkan bahwa aku menginginginkannya
Aku di buat gerah dengan malam yang tak mengerti arti sejuk
Baru semalam di tinggal hujan, tapi keringnya seluruh alam semestaku seolah berjuta tahun cahaya lamanya

Membuat hujan kecil dari mata sendiri
Sengaja kupinta, sengaja kuminta
Membiarkannya menari, kuajari langkah langkah kecil, hingga seirama nada
Baru lega.



18 Mei 2011

09 Juni 2011

Teman

Aku takut jadi sahabat semusimmu.
Aku ragu kau tak mengenaliku lagi.
Bukankan selama ini kita sudah saling mematerai didalam dimensi waktu, jutaan bahkan ribuan tahun yang tidak mampu kita hitung.
Aku ketakutan jika aku hanya sekelebat sejarah yang menjadi dongeng dongengmu untuk memberi pewarna samar dalam harimu.
Apa aku perlu bercerita bahwa kekasihku sering iri padamu.
pada mimpi mimpi kita.

Jangan2 dalam hal ini, kata2mu yang berlaku. "semuanya hanya sepihak".
Aku yang mengkhatamkanmu menjadi teman.

Dan lalu, akupun berlalu dari kisah kisahmu..

Dan tak ada yang kembali.
Juni 2011

28 Mei 2011

surat

Entah sudah berapa banyak air mata yang kita lepaskan.
Entah sudah berapa banyak waktu yang kita biarkan, merelakan kisah kisah yang disediakan semesta memenuhi kita.
Mengisi, menghibur, menyiksa, untuk melengkapi hari bersama kita.

Sampai sebuah kata ajaib tercipta kembali, saat diri ini sudah bersedia menerima segala konsekuensi yang akan diberikan alam semesta ini.
Kamu datang tiba tiba, memilih untuk berjalan bersama, beriringan.
tanpa paksaan.
Tentu aku terkejut.
Betapa Tuhan selalu ada dengan caranya, tanpa rencana kita tentunya memberikan semuanya tepat pada waktunya.

Sayang. Terima kasih telah membuat 100 hari ini indah. Sangat indah malah.
Kamu yang paling hebat, baik tampan, dan sejiwa.
:)

Sampai nanti malam.

05 April 2011

Hukum Kirchoff

Sayang.. Apa kabar malam malam kita.
Jangan bilang sepi.
Sepertinya malam ini aku ingin bercerita.
Bagaimana jika ceritanya tentang Hukum Kirchoff 1.
Kata itu ku bold :)
Iya, itu tentang hukum di Fisika waktu kita SMA.
Aku yang tidak pernah lupa bunyinya, serupa dengan Hukum Newton. :)
Tapi Newton terlalu biasa, semua terlalu mengerti.
Jadi, malam ini kita bercerita tentang Kirchoff saja. 
Bunyinya sederhana saja. "Arus yang masuk sama dengan arus yang keluar".
Dan bunyi Hukumnya yang II adalah "Jumlah tegangan di dalam rangkaian tertutup sama dengan nol".
Sayang, tahu kah kenapa aku tak lupa dengan kalimat kalimat itu?
Hanya waktu dikatakan arus, aku selalu mengingat dirimu.
Sudah mengalir dengan jumlah yang sama besar sampai nanti tak ada ubahnya.
Iya, percayalah..
Hanya dikatakan listrik, darahku selalu memberi tanda tanda tentangmu yang ada disana.
Hanya karena arus, aku mengerti tubuhku juga penuh tegangan yang tak bisa kukuasai tanpamu.
Jika kamu butuh bukti, aku masih menyimpannya di Buku Fisikaku dulu yang telah kuwarisi kepada adik.
Kamu, merangkai semua yang ada dalam tubuhku hingga saat kamu benar benar memelukku aku hanya merasakan kita tidak lagi aku dan kamu. Kosong.

Ah, kamu selalu membuatku rindu entah mengapa.
Kamu tahu sayang, ada istilah Loop dalam menyelesaikan penghitungan arus arusnya itu, Loop itu akan disederhanakan, agar mendapat hasil yang sama.
Jadi, masih sederhanakah aku dalam jalan jalan kita, yang menurutku rumit untuk kujadikan sederhana.
Entah sayang, aku hanya ingin kamu.
Itu saja.

Lima (2)

Sampai lagi kita mengulang ulang sejarah.
Menempatkan angka kembali untuk sebuat perayaan lagi.
Buku harian kita telah banyak mencatat langkah langkah kita.
Penting kita sadar, bahwa, kita bukanlah mahluk yang suka mengurutkan segala sesuatu untuk dijalankan, kita lebih memuja kejutan, tiba tiba, dan putusan yang sesaat harus di jalankan.
Kita suka membuat daftar yang mungkin nanti hanyalah mimpi.
Sampai kita harus berhenti mengagumi ketidakberdayaan karena selalu di belakang punggung.
Kita memilih menjadi koki sendiri di satu meja makan terkhusus di dapur.
Menjahit, menyulam, merajut hati tanpa berdarah terkena luka jarum.
Kita tak perlu merajang rajang ketidakpuasan kita karena kadang adil hanyalah pilihan untuk di ucapkan.
Kita sudah belajar bersama, sebelum kehidupan saat ini tentunya.
Kelak saat saya harus beriring  bersama dia yang menjadi hatiku, aku tahu kamu yang akan menyegarkan jalan jalan itu, mungkin, bunga Lili yang bertaburan di jalan jalan kami.
Memberi dongeng dongeng Majapahit mungkin.
Untuk kita harus mengingat di bumi manapun kita berpijak.
Di Tuhan manapun yang kita Sembah.
Doa yang slalu bernada syukur atas adanya dirimu yang pernah paham artinya "sahabat".

Selamat bertambahnya usiamu.
Selamat mejadi pohon yang mejadi kotak pos.
Saya ini sekepak sayap.

02 April 2011

Syukur.

Iya Tuhan, bagaimana mungkin aku tidak bersyukur, untuk setiap suaranya yang setiap hari kudengar.
Iya Tuhan, aku juga nggak lupa beryukur buat sentuhannya, yang memerah jambukan pipi ini, yang memuntahkan berwarna warni kupu kupu dari perut ini.
Iya Tuhan, aku tahu, aku tak lupa beryukur, buat saat ini. Buat hati ini. Yang masih saling ada. Memberi, menerima, tanpa menolak.
Iya Tuhan. Mungkin kami belum banyak paham. Tapi, jalan setapak kami akan selalu dituntun oleh kemurahanMu.
Ya ampun Tuhan, iya, aku nggak lupa bersyukur, dari berlalunya waktu dan jalan jalan nafas ini. Engkau dengan caraMu masih menghangatkan Jiwa ini untuknya. 
Untuk selalu bergairah, terpacu, menjiwai setiap detik, menit, jam, yang selalu masih bisa kami lewati bersama. 
Syukurlah namanya. Yang kami bisa, yang aku mampu beri untukMU.

31 Maret 2011

Sense.

Hanya sebuah pengakuan dari kacamata saya sebagai perempuan. Murni.
Saya hanya perempuan, yang kadang sadar dan tidak berpikir menggunakan otak kiri seperti yang di gunakan lelaki, Tapi tetap, sisi keperempuan ini, akan selalu menjabarkan dengan hati.

Jadi, ada beberapa pendapat yang kadang mentah mentah saya tolak, karena otak dan hati saya tidak setuju.
Tak perlu menggunakan contoh, jika memang ceritanya selalu mentok di agama dan budaya.

Saya, punya sedikit pengetahuan yang mengalir dalam darah, yang memberi tahu saya, bahwa saya itu adalah "begini" ataupun "begitu".

Dan tiba tiba jika saya di pertemukan dengan suatu yang berbeda dengan RH darah saya, otomatis itu akan menolak, mentah mentah.

Tapi manusia selalu punya judul dan cara.
Saya, yang hanya dengan menarik nafas dalam dalam saja.
Bisa membuang rasa benci pada penilaian penilaian yang tidak saya terima secara mutlak.
Saya, membuka pembatas pikiran, karena saya tahu, manusia yang lain juga bisa demikian, memberi kesempatan kepada diri sendiri untuk jadi orang lain, agar pendapat ini tidak melulu benar dan tak terbantahkan.
Memberi ruang tanpa batas pada pikiran. Dan itu sungguh membebaskan.
:)
Ini hanya semacam penerimaan keberagaman dalam diri, agar bisa menerima pendapat orang lain, tanpa sakit hati.

:))

29 Maret 2011

Surat.

Hanya bertemu dengan pikiran yang banyak.
Dibungkus dengan pura pura tahu.
Saya hanya ingin menulis surat biasa.
Tapi kenapa seolah surat kepada menteri ya.:)


Tertuju kepada kekasih.
Saya sedang malas menulis di kertas surat, penanya hilang entah kemana.
Mungkin ia, sedang jalan jalan menujumu.
Entah....


Andaipun ada, sebisanya saya hanya akan menggambar malaikat.
Hanya itu.


Halo dikepalanya, pertanda yang baik selalu terpancar.
Saya masih takut menerka nerka besok, karena saya sangat benci kata itu.
Diam diam dia menyusup dalam pikirin yang menambah repotnya pikiran ini.
Sementara, saya harus tetap mebiarkan "halo" memancarkarkan keiklasannya.


Kasih, maaf surat kali ini berantakan.


Hanya rindu yang makin merontak kesakitan, hanya rindu yang perlu di sembuhkan, jangan lama lagi.



Selasa.



28 Maret 2011

Kepada kalian yang tersakiti.

Aku yakin kita dalam jenis yang sama, perempuan. Penuh lendir, tangis, dan pura pura.
Di banyak sisi kita banyak persamaan, mungkin kita sama sama kuat, mungkin kita sama sama menyukai lelaki yang sama, tapi aku yakin, kita punya sisi yang mana kita tidak akan pernah sama mengartikan "cinta".

Bagiku, tak pernah mengikatnya kuat kuat, kerena memang aku tahu resikonya. Karena aku tahu, aku yang jadi terikat.

Cinta tak lebih pembebasan hati, dimana tidak ada cela di temukan disana, bahkan saat di bakar sekalipun.
Cinta juga, tak hanya sebatas keingginan untuk memaksa, menerima, bahagia, tapi juga luka, sakit, tidak adil, ada dalam bagiannya.

Sudahlah, aku hanya perempuan, yang hanya mengijinkan hati mengalir, tak ubah, aku juga basah penuh rasa.
Yang akhirnya ku temukan di jalan jalan kebersamaan kami.

Terimakasih.

5 Maret

Inayah bukan maya.

Beberapa hari yang lalu aku dan lili sedang menikmati sore di vihara sambil makan es cream. Dan kami tiba tiba mebicarakanmu. Karena teringat ulang tahunmu yang tidak kami ucapkan. (Tapi hebatkan kami bisa ingat).
Dan juga entah bagaimana. Aku dan mungkin Lili merasa, bahwa kau itu bukan hanya sekedar teman yang biasa. Seperti pertanyaan pertanyan di Formspring.me yang pernah kau tanyanya kan padaku. " bagaimana kau menemukanku". dan aku menjawab. "kau yang menemukanku. Inayah Mangkulla menemukan Ernisa Purba." :)


Menarikku pada sebuah masa, pertemanan bukan lah jarak, apalagi pertemuan.
Kita, sering bercerita buku, punggung, lagu lagu sendu. Dan menyuruhku pindah agama supaya mencintai The beatles.

Kita bahkan merasa mahluk alien yang berasal dari Yupiter  bukan Venus. Aku lupa kapan kita kenal. Tapi semenjak itu aku merasa aku sangat beruntung, dan berjodoh.

Kita hanya menyapa di YM, saat jaga malam kita di warnet, ah aku sering lupa waktu bagian Indonesia Tengah padamu, Kita bertukar note di Fb, dan sering, bercerita ngawur di wall.
Bahkan semenjak aku berubah begini, aku jadi tidak bisa menulis, dan berkata kata layaknya teman se alien.
Sebenarnya, aku cukup terharu, saat 2 hari yang lalu, kau memberi tag lagi untukku, aku melihat Pic mu yang... Woow!! Dan aku diam. Itu cukup.
Efek kangen dirimu. :)

Kau, selalu jadi motivasi terselubung, dalam kisah kisahku dan Lili.
Terimakasih menerima kami di semesta yang cukup luas ini.
Hingga sedikit mimpi kami, ingin menyentuhmu.

Dari : Teman Jarak Jauhmu. :)

(cacatan yg lama. Lupa di post) :)

26 Maret 2011

Perempuan pencemburu 2.

Aku  sudah pernah bilang. Kalau aku sudah lupa bagaimana caranya menangis.
Tapi, di sebuah masa, kau sengaja memberi tahuku bagaimana cara menangis.
Aku pun kembali tahu menangis.
Berjanjilah kau, itu tak akan terulang lagi.
Sambil mengeringkan air mata, seperti mengobati luka hati.

Tapi kenapa aku semakin mahir menangis.

Pemeran Pembantu.

" Aku bosan jadi pemeran pembantu begini, tak ubah dari keset kaki. Aku berhenti."
                                                                                                                                                                          
" Bagiku lebih baik jadi keset kaki dari pada tidak ada peran sama sekali, aku bisa memandanginya    lebih lama, lebih dari yang aku mau."

24 Maret 2011

Tong sampah.

Ini bukan sekedar tong sampah biasa.
Aku tidak sengaja menemukannya dari tumpukan masa lalu yang sudah hampir hilang.
Kau tahu, betapa joroknya tong sampah itu, banyak ulat disana.
Sampah sampah yang membusuk, bahkan sisa sisa air mata kering juga menguap disana.
Kau pasti tak percaya, aku bisa hidup bahagia dengan tong sampah itu,
Dia semacam kesayangan yang tidak pernah luput.
Kerap sekali tong sampah itu di tendang, dibuang, diabaikan, tapi, tetaplah dia akan diperlukan sebanyak waktu.

Perempuankah ia, memiliki hati yang selalu tulus menerima.
Ya, hanya jenis perempuan yang demikianlah yang aku tahu.

Apa lagi yang harus terceritakan?

Jika tong sampah itu adalah aku.

Januari 2010.

22 Maret 2011

Perempuan pencemburu.

Waktu memberi ruang seperti kotak padaku saat ini.
Aku, berada di kotak, dengan pandangan penuh batas sisi-sisi.
Aku terbatas, aku terkurung.

Tidak semua bisa memahami warna tubuhku.
Apalagi, jika aku mendengar namamu di sebut orang lain. Bukan. Perempuan lain.

Tiba tiba, kotak itu berubah menjadi Bulat. Bola, aku pun, berdiri diatasnya, kau paham, aku sudah mengerti dengan tanpa batasnya pandanganku.

Ada tanya yang lebih membunuh lagi.
Dia seperti setan, di bebasnya ruang tanpa batas ini.

"Bagaimana jika lelakimu selingkuh dengan maut? Kau pilih mana jika dia selingkuh dengan perempuan disebelahmu?"

apa-apaan ini.
harusnya aku hanya berfikir, jika aku berada dalam kotak, itu pertanda, aku juga sama dengan mereka. 
Sama dengan kebanyakan perempuan lainnya.

Dan ternyata. Aku tidak harus begitu menuju bumi kita.
Aku harus pulang, sesuai hatiku saja yang menuntun. Karena mata buta.
Barangkali, suatu saat nanti, kau masih akan mendengar keluhan yang serupa.

Aku menduga.

21 Maret 2011

*****

Masih akukah perempuanmu yang akan selalu kau puja, walau sekedip ada serupa kunang kunang menggacau pandangmu?
Aku ingin meramu cara agar aku semata menjadi inspirasimu.
Egois kah itu?
Aku ingin ratu sendiri di hatimu tanpa masa lalu, masa depan.
Jiwa kah aku jika hilang akan kau temu sampai mati.
Aku suka menoreh luka sendiri demi sayang yang kudapat disana.
Tidak berpura-pura jika aku memang menggilaimu.
Jangan sampai aku betaruh dengan bumi. Jika aku kalah, aku berusaha menyesal.
Jika aku kalah aku berjuang mati.

Untuk tetap jadi rumahmu.

Ini hanya beberapa tanya dari 1000 tanya. Yang tertuju padamu.
Bukan R a g u.

18 Maret 2011

gak bisa tidur.

Pengen random di twitter sebenarnya. :')
Lagi galau soalnya.
Kesal sama provider gak ada gunanya.
Yang seharusnya gak sekesal ini karenanya.
Melihat time line dan lelaki masih ada didalamnya.
Akupun mengurung niat mengotorinya.

Aku baru saja melepas kuncir kudaku tadi sore
Merapikan rambut biar terlihat cantik dirasa sendiri.
Aku serius gak bisa tertidur.
Ada api dalam kepala sepertinya.
Membuatnya panas mendidih didih perihnya.
Harus kusudahi cacatan ini.
Sebelum aku bertemu rindu yang tak bisa kutampung banyaknya.

Aku benci malam dengan galau. :'(

15 Maret 2011

hai selasa.

Hujan mennyuruhku cepat cepat bercerita hari hari ini. Meninggalkan jasad senja yang tak sempat kutemui karena tertuju monitor melulu.
Secangkir kopi semalam masih menguasai ruang gerak pikiran rinduku padamu. Lebih semangat jejaknya. :)

"aku ingin menikah". kata yang belakangan sering ku ucap, membuat diri tergelitik mungkin juga membuatmu tertawa. Tapi itu nyata.
Aku masih sama sayang, mengalirkan berliter liter doa yang mengalir tulus dalam langkah kita.

Penabung Rindu. :)

10 Maret 2011

10 maret

hai terkasih... Kita dalam perayaan lagi. Bersediakah kau ku undang menjadi Tuan Rumah?
Sederhana saja, sesederhana aku mebuatnya menjadi rumit. :)
Tunggu, aku sedang mengingat sejarahku dimasa kanak kanak.
Ya Tuhan, ternyata masa itu aku ingin segera dewasa, sambil menimang nimang boneka, dan mengiris rumput rumputan dan pura pura memberi makan, mengoyak ngoyak kertas diserupakan duit. ( Matakupun tak luput dari kaca kaca). Sebegitu besar keinginan cepat besar dikala itu. :)
Tiba disini, yang akan nanti menjadi sejarah, aku bersyukur karena cinta. Bersyukur karenamu.
Mencintai seporsi cinta untuk hari ini, tidak lebih bahkan kurang dalam satuan ukur, tetapi tetap ada mengalir selalu.
Kasih, aku sudah paham warna tubuhku, aku sudah paham merajut rasa yang aku punya karenamu.
Terimakasih telah memberi lebih dari apa yang aku mau, tanpa ku tahu, tanpa ku ragu.
Aku menyanyaimu. :D
 :)

04 Maret 2011

Menjelang Maret sampai di Maret

(Hitungan detik ke Maret).



Ini pertanda usiamu yang berputar.
Aku sengaja menyaksikan berputarnya waktu, karena aku, dan banyak perempuan lainnya, sering melebih lebihkan suasana yang serupa begini. :)

Aku yang kembali mengulang tahun tahun kita, dan aku kembali harus tak percaya bahwa aku belum bisa menjadi paket kado yang nyata untukmu tahun ini.
Berapa detik lagi kekasih? Berapa?

Sebenarnya aku hanya tak sabar untuk bersama, tak sabar merawat bumi kita, menanaminya, menjaganya seperti ibu. Dan kau, berdiri kokoh sebagai wujudnya. Bapak.


Lelahlahkah kau? Terbang dengan dua sisi sayap yang masih terpisah? Masih adakah lumut yang menempelimu, menjadikanmu hidupnya? Aku tak kuasa membersihkannya.
Yang kumampu, mendekatlah. Aku menghangatkanmu.

Aku sering memandang matamu dulu, dan yang kumau aku ingin terus melihatnya sambil menunggui tua bersama. Bersama menghabiskan angka.

Biarlah jam tidurku pendek malam ini, besok paling juga kukeluhkan padamu.

Yang kutahu, cintaku masih rakus, dan meluap luap. Itu saja.

Tak banyak lagi yang ingin ku ucap.
Panjang umur kekasih.
Mari beriringan kembali.
Membangun bumi kita.
Sampai lelahpun kau harus tetap bergairah bersamaku.

Kekasihmu dari kehidupan di kehidupanmu.

28 Februari 2011

:) :)

Kamu yang bersarang di otakku.
Yang membakar di hatiku. perlukah aku mengadu pada matahari, dengan harap, cahayanya lebih terang dari pancaran ragamu.

Aku sedang membuang huruf huruf yang mungkin telah kususun jadi makna.
Tak tak bisa ku tepis, bahwa tak ada kata kata yang baru disini.
Aku tahu, Tuhan sedang disampingku memberi tahu bagaimana aku harus menjaga dan melukis hati ini padamu.

Karena aku sadar, kau adalah yang terlalu memberi banyak warna pada otakku, yang pernah membuatku berteriak, menangis, tak mampu menangis, ngilu, sesak, itulah warna warna yang mungkin tak akan kutemui kelak. Dan aku menyebutmu, pewarna yang hebat.
Karena bersamamu, aku bisa saja kembali bertemu dengan rasa takut, karena garam pemberi rasa ini bisa saja hambar, jika waktuku bersamamu berkurang. Itulah yang bisa membuatku kembali mahir menangis.
Ya, ingin sekali kau ada disini, menyentuh hidungku, mencubit pipiku. :D
Aku kembali menyusun menu, ada 10 yang tak akan pernah luput.

Dan akupun mulai pandai menanak hati. :)

Aku teramat merindukanmu sekarang.

22 Februari 2011

hai lelaki.

Ini selasa, seperti biasa. Secara otomatis, otak ini telah terprogram untuknya. Untuk perayaan yang selalu kusebut sebut, bahkan diketidaktahuanmu.
Apalagi kata yang belum kusebut untukmu sayang.
Jadi kali ini, biarlah aku disini, ada untuk diriku sendiri, memuji diriku sendiri, dan mengagumi diriku sendiri.
Jangan berfikir aneh, aku harus melakukannya, agar aku bisa bersabar menunggumu.
Ini bukan syarat ataupun semacamnya.
:)

4 hari setelah aku berfikir untuk semua ini.

menyayangimu lebih dari kemarin. :)

12 Februari 2011

:)

Terlalu utuh, bahkan, tanpa perlu kata setengah karena kita lengkap tanpa perlu melengkapi.
Hari ini aku masih rindu semati matinya, aku cemburu sejadi jadinya, bahkan pada bumi yang kau pijak aku cemburu, aku ingin tak setuju. bulan yang kau lihat ingin segera ku simpan agar jangan sampai dia mengalihkanmu.
Aku, tersiksa dengan doa doa yang tak putus putus, jembatan yang aku punya saat ini selain waktu yang tega itu.
Aku, bahkan tak mengerti mengapa ketika aku sudah diajarkan untuk tidak percaya pun, aku masih percaya.
Aku, sungguh nggak punya alasan untuk semua ini.

Untuk rindu yang menyala dan tak terkalahkan.

Aku menyanyangimu cian.. :)

Masih sama.

Hari ini masih sama seperti kemaren, bahkan lebih parah lagi. aku harus lekas lekas nutup mulut, karena jika lama lama membeberkannya, sama aja kuncinya jebol. :)
Pebruari juga sekarang, ngak bisa lupakan aku, kita begitu hidup saat memulai cerita ini, iya, di Pebruari.
Aku, masih mendongengkanmu cerita cerita itu, sampai tadi kita saling tanya.
Aku, yang merangkap sebagai penyimpan kenangan, akan selalu bisa menceritakanmu kisah kisah itu. Sejarah kita. :)
Cian, apa aku yang kenapa ya, setiap hari rasanya, tak sanggup mengalihkan rindu, sampai kadang air mata tak bisa di jaga.
Rasanya sedikit lega, mengetahui ini rindu, tapi, kenapa rasanya aku harus berurusan dengan waktu ya.
Aku nggak sabar. Itu saja.
Kadang, aku seharian hanya ingin dengar suaramu, burukkan, pengen marah kadang, tapi itu, setiap dengar suaranya kamu, apapun itu, aku bisa aja, tenang.
Bahkan saat kesal sekalipun itu disana.

:)

Mmm.. malam ini, 12 Pebruari kita lagi seru seru bikin hastag #inicinta.
Kita seru seruan di Twitter. :)

aku pindahin kesini.

  1. Satu sampai nanti kau melahirkan buah-buah cinta. ini berkesinambungan tidak putus-putus, seperti aliran sungai. #inicinta
  2. Tidak ada provokasi juga intimidasi. #inicinta 
  3. Sebelahnya hatimu dan sebelahnya rindu untukmu | Dari kejauhan hingga perlahan menancap, Aku dan kamu menggilai rindu. #inicinta
  4. Saat kau minta digendong, aku sudah lebih tahu, kau sedang rindu punggung bukan ? #inicinta
  5. Tanpa uang muka. Cash ! Tanpa belas kasihan, Pure ! Tanpa kuota, Unlimited ! #inicinta Serius sekali. :D
  6. Jangan melawan. diam ditempat. biar ku balas seberapa dalam kau mencintaiku. lihat perbandingannya. aku lebih dari kamu. #inicinta ! serius.
  7. Saat kau menangisiku dari sana. Aku mendengar, menghampiri, dan memegang kepalamu. :) #inicinta 
  8. Penabung Rindu di Bumi kedua :D #inicinta yang tumbuh dengan sendirinya. Without Reason Without Surprise !
Ini semua dari twitternya cian :)


Nah dari twitternya aku ini dia.
  1. selayaknya masak, sampe2 gulung gulung rambut tinggi tinggi. untuk #inicinta :
  2. Penghuni sekaligus pemilik hati. #inicinta
  3. Tidak memikirkan, apalagi dipikirkan. Tapi dia, ada dalam pikiran. #inicinta
  4. puas menyiksaku kembali :((RT @cianism: Saat kau minta digendong, aku sudah lebih tahu, kau sedang rindu punggung bukan ? #inicinta  
  5. Aku hanya bilang setengah gila, tapi kamu yang paling tahu, aku memang tergila gila. #inicinta
  6. apa kita bergiliran, aku diam, dan mendapatimu, mengginginiku. #inicinta serius!  
  7. udara, yang selalu ada untuk menyampaikan pesan pesan rindu yang tak bertepi. #inicinta dan aku tau, kaupun merasa.
  8. dulu, sekarang, dan pasti besok suaramu selalu menggetarkan. #inicinta
  9. Untuk mampu menyisir akar akar otakku. Yang kadang tidak kumengerti. #inicinta
  10. tidak lebih dari 1 detik untuk kembali lagi berkata rindu. #inicinta

  Seru ya kita, bisa ngeramein hastagnya edisi valentinenya Gagasmedia sama bukune, :) Baiklah sayang, aku juga mesti istirahat. Besok yakin aja pasti makin rindu lagi. :) sayang cian. :)

10 Februari 2011

Menabung Rindu.

Bahkan aku tak mengerti apa maksudnya waktu ini untuk kita.
Aku pasti bersyukur, buat rasa rindu yang tak pernah hilang, rasa rindu yang tak blur karena terbiasa.
"Rindu" kata yang kerap dan sesering kita bernafas jika di ucapkan.
Tapi rasanya itu, jauh lebih luar biasa, dari apapun itu yang biasa kita rasa dengan penuh bahagia.
Apa karena "Penabung Rindu". ? Ah, aku yakin bukan karena itu.
Kau tau cian, rindu itu berwana. Cantik. Bahkan tak mampu kubedakan dengan pelangi.
Jangan lagi ku dengar, "iya tahu". Sesekali kau harus ikut denganku untuk merasanya. Yaaa...
Aku tak punya pensil untuk menggambar rindu saat ini.
Aku ingin menggambarnya untukmu serupa bunga mungkin, atau rumah.
Lihatlah, aku mulai lagikan, ini bukan galau sayang. Ini rindu.
 :')
Aku masih berdoa untuk semua, untuk kita dan mimpi mimpi kita.

Aku rindu.

09 Februari 2011

kamu pasti iri.

Pagi ini, aku benar benar rindu kopi.
Entah, mungkin karena tadi pagi, aku di perlihatkan biji kopi, dan kamu membanggunkan aromanya kembali untukku.
Kamu pasti iri jika aku bercerita tentangnya hari ini.
Sebenarnya pagi ini, aku lagi malas buka Time Line di twitter, karena aku nggak berani tahu lagi tentang berita berita kekerasan itu lagi, dan sebenarnya lagi pagi ini, aku cuma ingin dengar suaramu. :') Belum cukup membantu, walau setiap aku membuka mata dan sehabis bersyukur, aku tak pernah melewatkan hariku tanpa mendengar suaramu. Dan hari ini, aku ingin lebih lama. Berhubung karena aku takut menggangu konsentrasimu, sebaiknya, aku senyap saja. Dan itu, membuatku teringat "kopi".

Seperti yang tadi kukatakan, kamu pasti iri, mengetahui, betapa dulu aku sangat dekat dengannya, tenang saja, kami tidak sempat berpacaran kok. :')
Tapi, kami sangat dekat, jangan sampai aku sempat dengar kalau kopi itu bukan suatu yang baik.
Aku bisa ngamuk, dan pasti GILA. :)
ini bukan masalah minum kopi segalon, atau setiap makan, atau seperti minum obat yang kebanyakan 3 x sehari. Tidak demikian kedekatanku dengannya. :')

Aku cuma butuh aromanya kadang kadang, aku cuma butuh melihatnya kadang kadang.
Seperti mengerti, kopi akan bercerita disini, di dekat hati, Jantung. Iya, hati itu tempatmu, jantung, pemacu, agar aku tetap ada untukmu.
Jadi kopi adalah salah satu yang baik yang aku tahu.
Kemudian, perlu kuberi tahu lagi, dia tak pernah membuatku tak tidur, malah mengingatkanku supaya tidur.:)
Kopi bukan hanya, pertemuan air mendidih dengan bubuknya, apalagi ditambah gula.
Bagiku bukan sekadar itu.
Kopi jauh lebih dari itu, jauh lebih dari penyemangat, dan penyegar, jauh lebih dari pemicu.
Kopi itu, semacam pemaham, yang tak akan bisa dijelaskan.

Aku benci mengetahuinya, jika kamu menyiksanya tiap saat di tubuhmu, membiarkannya, larut dengan semua semua senyawa yang ada didalamnya. Membuatnya seperti pembantu, hanya itu sekedar memelekan mata, dan tentu memaksa untuk menumbuhkan ide ide. Aku tidak ingin dia seperti itu. :'(
Ya setidaknya, beri tahu aku alasan yang lebih lagi. :)

Lagi kamu pasti irikan dengan kedekatan itu. :)
tenang saja ini, aku sudah menjelaskan sayang.

Dan untuk semua cacatan ini, sungguh susah mengakhirinya, karena dari tadi aku juga sibuk baca ini, itu. :)
Selamat siang kuucapkan. Masih banyak doa doa untuk Negara ini.

08 Februari 2011

Ini bukan surat. :)

selamat hari selasa sayang.
Ampun, ngak kerasa ya, udah selasa lagi.
Apa yang terjadi dalam minggu ini, membuat banyak hal yang tidak bisa di duga.
Bikin nggak selera makan, mood angin angin.
dan emosi tidak stabil. :( alias labil.
Iya, seorang ernisa purba yang merasa kuat ini, bisa kehujanan lagi.
Maaf tidak pake payung, karena, waktu itu merasa payung lagi bocor.
 Dan bahkan merasa payung juga ikut mengeluarkan hujan. #ini perumpamaan. :)

But at least, puji Tuhan, walaupun sudah marah marah, mogok nyuci dan sebagainya, saya masih di kasih cinta yang penuh. (Yakin ini bukan merasa aja). Kalau ini, cuma pertanda biar makin sayang lagi, sayang dan sayang.

Oke, aku memang begini, rada nggak bisa ngendaliin diri kalau marah, wajarlah itu, judulnya juga manusiawi.
Tapi setelahnya, aku selalu berusaha untuk nggak ngelakuin hal yang sama lagi, setidaknya biar nggak terjadi lagi, walau di na so hatagamon, ( di waktu yang tak terduga). Masih aja gitu nyelip nyelip yang namanya masalah. :)

Lagi mudah mudahan nggak ada lagi yang begini. Ampun ah, aku lagi yang nggak nggaknya langsung nyalahin diri plus hukum diri.

Udah ah, jangan gini lagi itu aja. Kali ini sedang malas malasnya menyusun kata kata gimana gitu. Berhubung masalah yang dihubungkan. :) (PMS). hehehe, dan lagi lagi saya tumben tubenan bikin alasan konyol begini, akh nggak kreatif.

Ps : Selasa ini saya niat nulis di kertas surat cian. :) Kamu pasti baca nanti. :)

07 Februari 2011

(?)

Heii.. kali ini, kamu harus jawab semua yang ku tanya disini.
aku hampir lupa gimana caranya bernafas semalam.
karena sesak.
kamu, yang kelak menjadi gemintang di setiap malam, dan pagi saat kau telah membuka mata, dan sesekali senyum, sambil memelukku dan tentu mengecupku, yang telah Tuhan beri. Dikala bangun dan memulai hari, yang di awali bersama kita.
kamu yang kelak menjadi imamku, pilihanku, yang mungkin telah sengaja bertemu di alam semesta ini, tapi tidakkebetulan untuk menyanyangimu sepenuhnya. :)
jadi jawab pertanyaanku ini ya. Segera.

Sekarang bagaimana perasaanmu setelah kita begitu asing 2 hari ini. :) ????

.

Cianmu... :)

04 Februari 2011

Bercerita tentang jarak.

Kamu tahu, kadang aku nggak mengerti kenapa SAMPAI saat ini, aku masih seperti orang asing.
Tak perlu semua ku tahu, aku bisa terima. Tapi jika memang hati mendesak ingin tahu, sanggupkah berkata bohong.

Kuberi tahu satu rahasiaku cian.
JARAK.
Jarak tak pernah meluputkanmu dariku, jarak tak membiarkanku buta karena tak terlihat, tanpa harus menggunakan kata berarti tidak percaya.
Jarak memberiku mata yang kuminta tulus saat aku tahu kita harus berhadapan dengannya.

Mungkin aku menyesal meminta doa doa yang begitu, nyatanya membuat rajam, dan menyiksa, :(
JARAK dan TAK BERJARAK bagiku sama. Bagiku rasa.
Rasa tetap di HATI bukan di mata saja.

JARAK banyak bercerita padaku, tentang Jujur, percaya, dan sabar.
Kurang baik apa jarak padaku.
Menjadikan aku seperti ini.

Pernah sekali aku berterimakasih dengan jarak.
Karena saat itu, aku baru menyadari, banyak yang harus ku jaga untukmu.

 Dan ini. dulu pernah untukmu.

Aku sadar, jarak antara kita ribuan mil jauhnya
Kamu tersembunyi di antara kota kota
Di belakang ratusan aliran sungai
Di bentangan ujung langit yang lain
Di tempat yang jauh dari pandangan mata
Jauh......

Aku sadar, kita terpisah untuk waktu yang cukup lama
kamu tertahan oleh detik dan menit
terikat oleh hari dan minggu
bulan dan tahun
Di roda waktu yang panjang jalannya dan terasa lambat
lama......


aku sadar, segala sesuatu berubah ubah
Rasa yang ada di hatimu sering semakin samar
Juga janji janjimu bisa lebih terlupakan
Karena akhir kehidupan dan cinta bukan di tangan kita
Tidak ada jaminan apa apa darimu.
Apa yang terjadi nanti?
Tidak tahu.....

tapi..
Aku juga sadar, aku mencintaimu
Lembar selembar jarak antara kita atau
kumpulan kata kataku sepanjang waktu perpisahan kita
Belum cukup untuk melukiskan cinta ini
Dan kuingin kamu tahu, betapapun sulitnya keadaan kita saat ini
Aku tetap disini menunggumu.

Jangan terlalu mengkwatirkan segalanya.
Karena aku mempercayakanmu sepenuhnya.

2008


Entah apa namanya saat ini.
Aku memang begini. :(

03 Februari 2011

kecewa

Kelak, jika saya bertemu lagi dengan "Kecewa". 
 Mungkin saya akan hilang .
Atau mungkin saya tetap saya yang  bukan di huni oleh diri saya. :')

Dan maaf sekarang, saya tak perlu kata itu.
Tolong jangan mendekat, itu sakit.
Biarkan saya tetap begini.

Bukan pura pura. Bukan terpaksa.
Itu saja.

02 Februari 2011

Boneka

Haloo.. Kenalin nama saya Ernisa Purba. Ya Perempuan lah, lumayan berumur sekarang, 23 tahun plus plus. Udah nggak gaul lagi. Dan sejak kapan pernah, gaul juga nggak pernah.
Punya 1 kekurangan absurd yang mana adalah nggak punya semacam kelebihan. :'(
Mahir bermain sepeda. Dan suka dengan kopi.
Tergila gila sama senja, apalagi jika venus membiaskan warna.
Suka dengan Backstreetboys. Alasannya, diwaktu itu, memberi semacam motivasi belajar dalam bidang study tertentu. Dan itu tidak lebih.  Terimakasih.
Tidak suka yang ribet ribet. Tidak suka di tunggu. Dan mandinya cuma sebentar. (mencoba lama lama di kamar mandi membuat saya, hampir setengah gila, binggung mau apa.)
Percaya sama keajaiban, dan tentunya mimpi.


Masa kecil cukup bahagia, ceria, sehat, dan semangat, tidak tomboy dan tidak feminim.
Dulu suka dengan coklat, tapi tidak lama. Akhirnya tidak memilih apa apa yang di jadiin makanan kesukaan, kecuali teri nasi dan pake sayur daun ubi tumbuk. 
Suka jalan jalan, suka sama alam, berarti otomatis suka hijau dan biru.
Tidak mahir menggunakan sepeda motor karena takut nyebrang.
Mencintai joke, dan merasa bahagia bisa membahagiakan orang lain.
Sebenarnya tukang ngotot kelas dunia, tapi sama beberapa orang tertentu tidak berlaku.
:) sadis.

Tidak mudah sakit hati dan pemaaf. Penyayang dan periang.
Suka sendiri kalau lagi sepi, dan rame kalau lagi rame rame.
Pernah punya cita cita jadi astronout. Dan terakhir pengen berguna bagi nusa dan bangsa.
Setidaknya sekarang saya lumayan berguna bagi nusa.
Tidak muluk muluk, selalu sanggup bersyukur, dan kadang kadang mau juga seh protes.
Suka membaca semua jenis buku (maksa), kalau bosan, bacannya sambil terbalik, jadi mancing biar penasaran. :)
sampel ke absurd an.
Ingin sekali ke Tibet, dan ke Kutub Selatan.
Oke, terinspirasi dari "The lagend of Avatar Aang".
Sayang sama semua mahluk tak terkecuali semut. :)

Dan terakhir saya harus mengaku tidak imut dan manja, apalagi lucu. :'(
Nggak suka boneka, pernah suka itupun Barbie. Tapi udah tahu nggak suka tetap aja ya bisa bikin begini.
dan saat inilah saat yang tepat bawasanya saya pernah merasa imut bagai marmut. Telimakasi.

Penuh pergumalan saya menerima kenyataan, bahwa saya di beri boneka.
 Pengen nangis, malah jadi ketawa.
Sudahlah, lain kali saya nggak mau bilang bilang, apa apa yang nggak saya suka.
Lagian, emang nggak banyak yang nggak saya suka. :)

Belakangan menyadari bahwa saya adalah makluk paling setia dan penuh harapan. 
Menyanyangi seorang lelaki yang tanpa alasan, sudah berlaku selama 1500 + 300 hari kurang lebih. :) 
Mungkin sebelumnya juga.
Percaya penuh dengan pekerjaanNya di Alam semesta ini bukanlah kebetulan seperti Teori Big bang.

Dan sekarang masih belumur mimpi yang siap siap akan tercapai. Amin.

Masih banyak lagi cerita tentangku yang masih misterus. (gayaa) makanya tetap stay cun dichanell  yang sama.(hahaha).

Terakhir, saya pengen bilang, kalau saya punya teman teman yang luar biasa yang selalu siap kapan saja, selain keluarga tentunya.

Dan mereka pernah menghadiahi saya...
trimakasih, saya terharu.. huhuhu. dan buat nama christina(sumpah saya nggak kuat) :')

Sudah sore, mau ngintip senja. Sebelum Imlek besok, karena yang menurut ramalan cuaca besok akan hujan. Sekian. :)
Dan sesungguhnya judul dan isi, sama sekali tidak nyambung. :)

01 Februari 2011

Cemburu

Bagaimana mengawalinya yah..
:)

Ini hanya kata "cemburu".
Sebelumnya aku tak pernah menamai kata itu saat berani mulai menyayangimu.
Tidak tahu kata itu, bahkan tidak mau mengenal kata itu.
Dulu aku terlalu riang untuk harus mengenalnya. Selain aku nggak butuh, tentu juga, nggak perlu.
Sampai kita di kenalkan dengan jarak juga, aku tak pernah mencoba untuk mengintip apa itu cemburu, walau akhirnya dia datang pelan pelan dan pasti.
Cemburu yang ku kenal juga lebih elegan dan pendiam. Jangan tanya aku tentang modelnya.
Karena cemburupun aku, bukan karena aku yang mencari tahu, ingat, dia menghampiri dan datang.
Dan lagi aku nggak gampang untuk menguliti hatiku dengan kata itu. Kalau bukan waktunya sudah tiba. :) Seram yah..
Aku juga masih sering gamang sendiri, kalau cemburu datang.
Pasti aku nggak seperti biasanya, pasti juga aku nggak bisa marah. :)
 Dan sesekali ingin ku undang cemburu dengan baik. Kami berbincang bincang, bila perlu ku seduh kopi untuknya. Kemudian bertanya maksudnya untuk masuk ke hati apa??
Hmmmm, bukan seperti cemburu yang sering di sodorkan anak anak di tempat kos ku. Yang barusan sayup sayup ku dengar .

"Kenapa hp abang sibuk?? nelepon siapa barusan?? ..... 
" ngaak pasti bohongkan.. Pasti cewek yang di telepon kan??" ..

Aku nggak bisa ngak ketawa dong, yang gaya nya begini, nggak aku banget. Walau kadang pengen nyoba. Tetap deh nggak kuat.

"Udah sibuk aja terus, cuekin aja aku?? " hahahahaha...
nggak kuat buat ngetik ini aja.
Rasanya pengen abegeh lagi. Tapi kita pun ABG nggak gitu gitu amat ya cian.

Iseng iseng nulis ini kebetulan menikmati beberapa jurus marah marah lewat telepon.

sayang cian, sayang... :)