Setibanya pada sekarang.
Pada segala yang kita jalani.
Ada senyum yang mekar yang selalu mengingat lalu.
Menyengat sampai kalbu.
Menyelami kubus kubus waktu yang bersiku siku,
bertahan, dan harus bertahan.
Kita luar biasa ternyata.
Percakapan yang selalu begitu begitu saja tapi hanya kita yang tahu itulah yang kita mau, yang kita rindu.
Menimbang pagi dengan berharap "Kesusahan sehari untuk sehari".
Aku selalu mencintai cara kita bertumbuh.
Walau untuk mengerti ini semua butuh lagi yang namanya masa.
Aku percaya kita punya masa depan sayang.
Itu saja.
(surat selasa yang semakin lama sering terabaikan)
:(
28 September 2011
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 comments:
Posting Komentar