Pages

31 Agustus 2011

Penghujung Agustus.

Kau tahu, jika aku menulis judul demikian, berarti yang ada dan yang akan tiba beberapa ratus ribu detik lagi adalah bulan kebaikanku.
September.

Aku selalu berlebihan saat saat seperti ini.
Beberapa tahun yang lalu, aku bahkan menghadiahi diriku sendiri dengan paket travel pulau jawa sendiri.

Dan ada juga tahun tahun yang berat, dimana, karena terlalu menginginkan September, aku malah ingin cepat berlalu, dan pura pura tidak tahu.
Banyak musim yang sudah ku rasakan, banyak aroma yang tercium.
Bahkan, aku tidak merasa makin tahu, dari setiap apa yang di beri tahu semesta padaku.

Kemelorotan hidup, kebajikan, ketidakberdayaan, kebahagian, kekosongan, telah berganti ganti menghapiri dan kuhampiri.
 :)

Ini bukan sebuah resolusi.
Lagi lagi.

Dan tidak banyak permintaan. Cuma Kamu. Cukup. :)
 Terima kasih semesta. :)

ini ada beberapa sejarah yang tersimpan di september lalu lalu. 

 
Umur 20. Bulatnya belum pecah. :)


dengan wajah imoet. :D
My twenty being something :) 21

my blessed sisters. Thanks 4 all about live. :) kuenya juga.

angka kembar 22
Nah di usia 22 tahun ini, aku dapat kaus kaki dari sahabat, :) sama Perahu kertas dari kekasih :)
Dan merayakan dengan diri sendiri. :)



gift .. :)


keluarga baru. 23 tahun. :)
Lilt suprise. :))
waktu masih di warnet. :)
Ah.. Jadi nggak sabar nunggu September . :)

28 Agustus 2011

sedikit catatan.

Bagaimana dengan semua mood yang berputar, silih berganti, selayak malam dan siang.
Serupa musim hujan dan kemarau.
Merasa dingin atau panas.
Dan suasana yang biasa saja atau menggebu.

Aku tetap pada jalur.
Membiarkan semesta memberiku semua yang telah di sediakan tanpa memaksa.
Menikmati dan mengamati.
Bukankah 2 hal itu bersaudara.. :)

Lain kali, jika moodku tidak baik seperti beberapa hari yang lalu atau sebelum sebelumnya, jangan terlalu bahagia dulu. Karena, saat begitu, saat dimana jiwa sedang bertransisi bukan untuk mencapai, tapi menerima apa yang harus di dapat. Bersyukur buat apa yang mesti terjadi. Dan pasti itulah HIDUP.



21 Agustus 2011

Penegasan... Kembali !

Aku jatuh cinta padamu itu. MUTLAK.
Petunjuk waktuku itu tidak muluk muluk. Memandangmu memberi rasa keabadaian.
Tolong pahami tulisan ini bukan rayu. Apalagi galau.
Ini hanyalah kejujuran yang tampak seperti riasan yang norak.

Apa perlu angka angka, untuk menjadikannya fakta matematis yang empiris.
Yang membukitkan cinta juga punya logika yang mampu menembus angka dan rasa sekaligus.
Setiap detik aku telah menyumbang rasa cintaku padamu yang membuatku semakin kaya. Terimakasih.



Yang hampir gila karena rindu.



Penabung Rindu

13 Agustus 2011

Heello Part I

Selagi dindingmu sepi, haruskan aku berada di sana, membaca sajak sajakmu yang belum tertulis.
Malampun seperti buru buru, menutup matahari lalu melahirkan matahari kembali. Kenapa tidak bosan?
Kecilku mengenalkan siang sebagai matahari, jangan tanya kenapa tidak pagi. Hanya embunlah juru kuncinya, tanya saja.
.Pagi pagi, embun hanya akan memberi isyarat. Berbagi air dengan cara paling pelit, yang akan diam diam menempel di rambut.
Malam saat matahari telah tertelan, bintang yang bunting akan selalu ada sebagai penjaga. Kadang sebagai dewa.

10 Agustus 2011

Hujan (2)

Hujan pertama kali di pagi agustus. :)
Hujan lagi pusing, kali ini dia tumpahkan sebanyak banyaknya.
Sementara tadi pagi, sama, saya bingung. Ini aroma kopi atau tanah, hujan.
Sepihak saya membela hujan. 
Lain kali saya yang harus bertukar cerita denganmu hujan, saya juga pusing.
Perihal anak anak yang juga menghujaniku tiap hari.

Yang pasti. Terimakasih hari ini. Telah membasahi segalanya yang kering termasuk jiwa.


  

08 Agustus 2011

Jalan

Adalah ketika meyaksikan bulan berubah di tiap malam yang berbeda, tetapi kita tidak beranjak dan masih bersama menyaksikannya.
Adalah ketika matahari terbit dari timur, tetapi kita menyaksikannya dari barat. tentu salah, tapi bukankah lebih baik menunggu saja sampai terbenam.
Tidak tahu sampai berapa lama kaki kaki ini akan beranjak bersama.
Bukankankah kita sudah cukup beruntung sekarang, karena kita punya masa lalu, dan sekarang.
Sudahlah, kita selalu tidak muluk muluk tentang masa depan, karena dari kejauhan kadang terlihat sadis.
Cukup kita punya KEMARIN yang orang tidak pernah mengerti.
Kita punya KEMARIN yang penuh dengan bahagia yang lebih dari cukup menghantar kita pada sekarang.
:)

Terimakasih buat cintanya sayang.

Sayang cian.

04 Agustus 2011

Dont worry about us.. :)

saat ini. Kami kembali lagi di pisah oleh selembar jarak, yang tiada matinya menguji hari hari ini,
walaupun secara lalu saya lulus dengan peringkat luar biasa, saya tetap tidak habis pikir dengan semua cara cara dan pola pola bekerjanya waktu dalam hidup ini.
Yang memaksa diri untuk membuat pilihan yang sebenarnya bukan pilihan. Melainkan keharusan.
Membuat bermacam macam rasa untuk segera memutuskan satu di antara satu, yang hanya memiliki warna yang berubah bukan berbeda.

Tak urung aku kesal semati matinya. Menantang sejadi jadinya.
saya tidak ragu dengan  doa doa saya. Dengan harapan bahkan tujuan saya.
Saya tahu, semua di muka bumi ini hanyalah pencobaan berarti, yang bisa menebalkan hati, atau membunuh diri sendiri karena tidak sanggup.
Sampai detik ini, saya masih bersyukur buat dia kekasih yang tiada hentinya mendekapku, merangsangku sampai aku harus selalu sadar dan bergairah bahwa kita masih satu untuk satu.
Kita masih ada untuk kemaren, besok dan lamanya selamanya. Walau jarak dan tak berjarak sekalipun.
Ayo tawarkan kami lagi apapun, akan terbukti kami sanggup jika bersama.