Pages

16 Desember 2009

selasa kali ini.

harus kembali kuingat kenapa kita berselisih lagi tentang beberapa hal yang menjadi masalah besar buat kita, buatmu terutama.
ada kata kata yang sudah terucap hari itu.
kamu marah aku juga.
kamu emosi aku juga.
dan terakhir kali ini kamu yang mengucapkan kata kata itu.
bahkan terlalu banyak yang ingin kutulis sampai akhirnya, jemu sudah aku.
ternyata biarlah semua begitu adanya.
tidak kita paksakanan,
tidak kita buat buat.
mengingat perjalanan kita yang tidak begitu mudah ini penting bagiku.
karena kadang kadang aku butuh alasan yang tak berguna untuk berdamai dengan hati.
kita berperang dalam hati.
kita mengeja setiap kata yang kita inginkan dalam hati.
bahkan hal kecil..
menyebut nama dalam hati juga.
kadang suara tak perlu lagi mengartikan mau kita,

setelah malam itu berlalu.
seolah tidak terjadi apa apa.
kita menguatkan lagi.
mengiyakan lagi.
dan berjanji lagi.
Dengan suara.
semacam penegasan apa yang kita pikirkan malam itu yang membuat kita malas hidup.
tetap ternyata kita harus ada.
kita harus terjadi.
dengan alasan tanpa alasan.

aku menyanyangimu.....

10 Desember 2009

aku menangis.

hanya ingin mengatakan itu saja.
aku menangisimu..
itu saja.

jangan bertanya padaku.
jangan....

karena itu terjadi begitu saja.
tidak terduga...

aku menangis.
karenamu.

itu saja.


kopi arsip koran pagi Pictures, Images and Photos

08 Desember 2009

Yang tertunda kuucapkan


hari ini kita berbicara lagi lewat telefon. Setelah seminggu aku tak mendengar suaramu.
Aku harus mengaku lagi, tentang perasaan buruk yang selalu datang tiba tiba saat kau membahas sesuatu. Perasaan yang lebih persis cemburu.
Iya, aku memang tak akan menanyakanmu dengan suaraku. Karena aku juga tahu, itu tak penting bagiku apalagi bagimu. Yang ada malah aku takut kehilang momen lagi. Biarlah aku menyakannya lewat telepati saja. Kau rasakan atau tidak yang jelas itu tertuju padamu.

Parihal tentang bermimpi dan berhayal. fiksi dan realita itu menjadi PRmu untuk hari ini.
Kau menolak dengan tegas tentang permintaanku membelikan aku " kaos kaki dihari Selasa". beserta photomu yang sedang konser menjadi photo profilku di facebook. :)
Dengan alasanmu yang selalu konyol yang membuatku malas memaksa.
Satu yang aku tetap tahu, aku tetap nggak akan maksain kehendakku atasmu. Saat kau benar benar nggak bersedia. Atau sama sekali tidak akan mau bersedia.
Lagi perihal mimpiku tentang boneka itu, ada sedikit kecewa yang tak bisa lagi kuucap. aku tak sanggup bertanya " Kenapa?" karena seandainyapun aku tahu alasanya, apakah itu mampu untuk mengubur mimpiku itu yang dari sejak aku kecil.
Tapi sudahlah...
Tidak harus kita sejalan terus menerus.
tidak harus kita sepaham terus menerus.
Kita harus tetap memberi ruang untuk diri, untuk menciptakan diri yang lebih utuh.

Dan sebenarnya lagi, aku sudah ngak ingin mendengar keluhanmu tentang punggungmu yang semakin hari semakin parah. Karena mauku cukup sekali aku mengatakannya. Aku tidak mengguruimu atau mengajarimu mana yang baik dan tidak. Tapi setidaknya, cian harus sadar betapa aku sangat tidak tenang memikarkan itu???
(berusaha menyembunyikan rasa cemas yang berlebihan).


Aku masih nggak kemana mana...

06 Desember 2009

kepada malam


hai malam...
hari ini dia menegaskan aku untuk mengurangi mengopi..
bagaimana menurutmu??
apa aku melakukannya??
sstt...
kalaupun aku tidak menurut dalam hal itu, tapi sungguh itu tak mengurangi rasa "penting"nya dia kepadaku.
dan rasa berharganya setiap kata kata yang dia ucap.
malam..
tadi kami mendengar lagu " last christmas".
karena kami berniat ini natal terakhir kami untuk sendiri sendiri.
jadi kukatakan padanya untuk menikmati kesendiriannya ini untuk terakhir kali.
kami juga bercerita tentang kamera, dan berphoto jika kami jalan-jalan kelak.
akh malam..
sudah larut.....
aku berjanji padanya jumpa dalam mimpi malam ini.
untuk langkah langkah yang selalu kami tapaki.

Selamat malam...

yang pertama di bulan Desembar

Pagi ini..
bukannya aku tidak mau menemanimu menonton bola.
bukannya kusengaja alasannku begini dan begitu.
Pagi ini aku tebangun, karena operator selurer kita tadi malam tidak bisa di ajak berdamai.
Mungkin karena kita beda operator jadi mereka curang mempelambat sms kita.
akupun tak nyenyak tidurnya hanya karena alasan itu.
aku tahu kau pasti sangat tidak senang dengan gangguan jaringan itu.
Sampai aku tebangun pagi ini, ya..ya..
Memastikan apakah kau sudah terlelap .
Dan ternyata dugaanku benar, kau belum tidur.
:)
Kau bilang kau suntuk,
Kau tahu lelaki tertampanku, saat kau suntuk begitu kau benar-benar tampan.
aku takut mengatakannya, karena kau kira aku sedang mencandaimu dan itu sangat bahaya.
Jangan sampai kau tambah marah.
Bahaya.
Akhirnya juga, kau temukan hal yang bisa membuang penatmu hari ini tanpa berbincang denganku, dengan si operator sialan yang membuat kita makin tidak nyaman dengan jarak yang ada.
Kutinggal kau sesaat saat aku sudah yakin juga energimu yang hitam itu sudah berkurang sedikit.

Suatu hari nanti, jika kita memang bersama. Akan selalu kutemani harimu menonton bola. :)
Itu sudah pernah kita lakukan bersama dulu.
Dan nanti aku tak akan kehilangan moment itu lagi.
Sambil membuatkanmu kopi terhebat yang pernah ada.

Aku rindu padamu.