Pages

29 Desember 2012

Natal

ada yang beda tahun ini.
iya, setiap tahun pasti beda, waktu yang beda, usia yang beda, bahkan cuaca yanng beda.
tapi jika bedanya diluar jalur kebiasaan menahun.
apalagi maknanya?

natal tahun ini beda.
salah satu adik saya, tidak ikut merayakan bersama tahun ini.
tapi bukan itu yang paling bikin beda.walaupun ini kali pertama.
tahun tahun yang berlalu juga begitu.
seperti tahun lalu, sepupu sepupu saya yang menambahi natal.
jadi wajar jika kami bergantian mewakili keluarga, karena jarak dan batas yang tersedia.

natal tahun ini beda.
tidak ada teh hangat pagi yang tersedia.
tidak ada suara yang membanguni.
tidak ada kambang loyang hidangan paling istimewa.
tapi bukan itu.
bukan itu,

saya takut kehilangan harapan.
saya takut kehilangan semangat.
saya takut kehilangan kepercayaan diri.
saya takut terlalu cepat untuk sadar dan menyadarinya.

6 bulan sudah berlalu, ketika saya memutuskan resign dari perkerjaan, ketika itu pula, ibu saya, mamak sakit.
bukan karena saya, walaupun sekarang saya merasa itu karena saya.
saya benci perbedaan yang di karenakan hal itu
saya benci kehilangan kebiasaan kebiasaan manja saya di natal.
dan saya membenci mengetahui bahwa ibu saya jauh lebih hebat dari apa yang saya tahu.
itu sangat menyakitkan.
menutupi rasa sakit dan terakhir, mengucap kata kata yang paling saya benci.
saya seperti berhenti disini.
berhenti bersama waktu.
saya sampai kapanpun tidak akan terima atas apapun itu yang membuat perubahan ini.
hanya itu yang saya tau sekarang.
hanya itu yang saya mampu.


minta tolong Tuhan, tentu.
itu yang kami bisa.
segala cara, apapun itu,( parhitean) dokter, alternatif, hingga ke luar negeri minta Tuhan tunjuk jalan sudah.
dan ibu, mamak, senantiasa penuh suka cita, tanpa sekalipun mengeluh, meminta tolong, di ketidakmampuannya untuk melangkah.
sampai di natal, saya bertemu sadar.
sadar yang membuat takut.
sadar yang melenyapkan percaya diri.
saya takut hati saya sakit.
karena ketidakmampuan menerima tahun ini yang berbeda.

saya harus mengakhiri tulisan ini segera.
untuk menemaninya mandi.

26 des 2012 1:40 pm



26 November 2012

Aeki

Seperti namanya, saya ingin apapun itu mengalir seperti air.
Sederhana.
Aeki pun baru mampu tercatatat 3 bulan setelah kelahirannya.
Aeki berasal dari kata air.
dan ditambahi akhiran i. Memberi makna penekanan untuk "airi", atau "mengairi".
Bermimpilah, maka semesta akan mencatat semua mimpimu, dan menyeleksi mana yang terlebih dahulu diwujudkan dan tentu terbaik untukmu. :)
Begitulah ungkapan yang saya selalu, dan akan selalu sebut jika apapun semua yang sudah terjadi bukan semata mata instan.
Lalu, prosesnya adalah segala hal yang begitu teramat penting, saya tidak pernah mencoba untuk menghilangkan apapun bentuk rasa untuk mencapai satu titik yang mungkin untuk sementara menjadi titik aman.
Proses menjadi hal yang terpenting selain tujuan, karena dalam proses tersebutlah guru guru besar kiriman dari langit akan mengajari baik itu lembut bahkan kasar. :)
3 bulan sudah "aeki" berdiri.
Catatan ini, bahkan semacam buku harian ya. :)


Sedikit tambahan.
Aeki sendiri berasal dari bahasa ibu pertiwi saya, yaitu batak.
Semoga, dengan mengalirnya darah ini, aeki mampu membantu kita untuk kembali menoreh sejarah, mengingat sejarah, dan melestarikannnya.
Bukan berarti saya menjadi rasis.
Tapi sejarah leluhur semoga tidak hanya mengalir dalam darah saja.
tetapi mampu tertuang dalam karya dan kreatifitas yang semesta berikan kepada kami.
Dibalik semua design aeki sendiri ada lelaki hebat yang menghidupi semua rasa kecintaan kepada leluhur. :)

Terimakasih untuk selalu berbagi.
semoga jiwa kita sanggup mengairi hari hari kita.

Dan kepada AEKI.
Tetaplah menjadi air dan mengalir lah. :)

Aeki, berdiri dibidang clothing khusus sumatera utara. terutama suku toba.
:)
 Semoga berkenan. :)

22 November 2012

tanpa judul

Bulan yang terlalu cepat berlari, atau aku yang berlari terlalu cepat meninggalkan bulan.
Cerita bergulir menggulung seperti bola salju, dengan harapan berpola serupa lingkaran.
Mengharu hati ini ketika kembali melihat potret bulan yang sudah berlalu.
Ku pikir mereka benar, kiamat akan segera tiba tahun ini. :)
mengingat hari hari begitu lama berlalu
dan mengingat keputusan keputusan yang datang tidaklah begitu gampang untuk menujunya.
Semesta memang masih memihak dan berpihak pada hidup. Atau mungkin kepada yang menghargai hidup.
aku ingin terus menulisiNya surat surat yang beragam macam.
Menceritakannya, dan membekukannya dalam pusara kata,yang tadi semoga berpola dan serupa bola.

30 September 2012

curhat bersahaja :)



beginilah kisahnya, akhirnya setelah pasang surut arus perjalan kasih kami. (Harap tenang dulu ) :) keputusan tertuju untuk bersama.
Bersama dalam artian, jangan lagi menambah beban jarak dalam hubungan kita. :)
Bukan berarti langsung menikah, tapi tepatnya, bersama beriringan untuk proses bersama.
Semoga kami tidak muluk muluk.
Saya memutuskan resign dari kerjaan, dan lelaki memutuskan meninggalkan Tanjung Pinang. Untuk bersama kami ini.
Kemudian, disinilah kami sekarang. Kotan Medan, Kota yang cukup amat berantakan sebenarnya.
Tapi begitulah arah membawa kami.
Sangat pelan pelan kami berjalan.
 dengan Semesta setuju saja. Bahagia ini tak berperi lagi rasanya.
Tidak mudah. Hanya mengingat karena Bersama, ternyata segalanya menjadi sederhana.
Cara yang sangat tidak terduga bagiku, kalian tahu, sepanjang saya punya mimpi, punya imajinasi, saya tetap sama dengan kebanyakan perempuan lainnya.
Berharap dijemput, dibawa pergi oleh pangeran. :)
Yang beda dengan kenyataan yang sekarang. tapi Sungguh lebih indah dari mimpi mimpi itu ternyata.
Catatan ini lahir ketika kita dalam percakapan yang biasa.
" Cian apa coba beda kita sama yang belum nikah? "
(mengingat sekarang kami di kota yang sama, yang berakibat pada pertemuan di tiap harinya.)
" (sambil senyum) Kita belum tidur sama.. " sahutku sambil tertawa. :)





28 September 2012

Surat cinta

Aku hampir lupa kapan terakhir kita di bentang oleh jarak.
Aku hampir lupa, kapan aku menggunakan telepon genggangku berbicara berjam jam denganmu karena di bentang oleh ruang.
Aku hampir lupa mengucap terimakasih atas semua kesempatan kesempatan berharga itu sayang.
Mengingat jarakpun sudah sepakat dengan kita, dan ruangpun telah memberi karya untuk kita.

Sebelum sebelumnya, surat suratku tak pernah lagi berlayar untukmu, lagi lagi karena aku tak sempat menulisimu, alasannya, aku tak ingin kehilangan sedikit moment pun untuk bahagia ini. tak kubiarkan tangan ini, melulu untuk kertas, karena, doa doa tak ingin kuluputkan lagi dari bersama kita sekarang.

Sekarang hanya sedikit waktu kuberi menulisimu, hanya untuk mengingatkan tradiri ini tak akan pudar termakan waktu. :)

Lalu, semoga nanti saat surat ini sudah terbaca, aku lagi lagi akan mendapat kejutan darimu. :)

Pernyataannya: Kita  selalu menambah rasa sayang itu sampai segala ruang memenuhinya. Amin.

Dari kekasihmu :)

06 September 2012

Untuk 24

Terimakasih masih menyatu.
Menyatu dengan udara yang menjadi nafas dalam tubuh, yang menghidupi jiwa, yang selalu haus akan pejalanan.
yang sesekali butuh jeda lawaknya koma, dan tak jarak ingin segera ke titik.
Nyatanya tidak berwujud, hanya angka angka yang terus berubah.
Katanya semoga semakin dewasa.
Dan tentu berpanjang umur.
Dengan senang hati aku berkata iya. Menambahi diberkahi kesehatan. Menemani yang terkasih untuk menjadi kisah.
Menjadi pertanda angka yang baik, yang dengan segala kerumitan jalan ini, selalu ada cara untuk menjadikannya sederhana.
terimakasih untuk angka 24 yang telah larut menjadi 25.
Ya Tuhan, sudah 25 tahun ternyata.
Semoga selalu berlimpah syukur, yang menjadikannya selalu bahagia.

20 Juni 2012

Catatan Matahari. (1)

Ada yang mampu membuatmu kaya dalam kesederhanaan.
Menyanjung hatimu yang remuk.
Menyejukkan dalam amarah yang bagai sekam.

Ada yang mampu membuatmu bahagia dalam kehampaan.
Mencolek hatimu yang beku.
Membuatnya bergelora seperti ombak di tepi hatimu yang luas.
Menggelitikinya hingga tiba ke aliran darahmu.

 Ada yang mampu membuatmu damai dalam kegaduhan.
Memeluk hatimu yang kacau karena gerutuan.
Menyanyikan kidung kidung merdu. Memancarkan cahaya Tuhan.

Karena ada yang akan selalu ada untukmu.


1 Juni 2012

07 Juni 2012

Titik (2)

Sedang men-cek saldo tabungan di blog ini. :) Sudah cukup kaya saya nya atas rindu yang telah bertimbun timbun.
Tidak seru juga memisah sendiri dari komunitas. :) Memisah dari keluarga, memisah dari sahabat. Dan memisah dari kekasih.
hampir setahun sudah kisaran menjadi tempat belajar yang LUAR BIASA bagi saya.
Saya telah bulat dengan putusan bahwa saya akan segera menyudahinya.
Berjumpa orang yang terkasih adalah pilihan berikutnya.
Alasan apapun itu, saya cukup berterimakasih atas titik yang bermakna ini. Saya hanya menanti pola, yang saya sendiri belum tahu akan jadi bentuk apa.
Tapi prediksi hati pasti jauh lebih indah dari lukisan apapun yang pernah tangan ini perbuat.
Ah... Masih banyak yang akan saya perbuat, bermimpi sekaligus menjadikannya nyata. Dengan hari hari yang masih Tuhan perkenankan saya lalui.

Terimakasih semesta.. :)

15 Mei 2012

Mengenang kenangan bersama mereka. :)

Selamat malam semesta ;)
Aku, selalu jatuh cinta dengan setiap caramu bertutur padaku. Kali ini. Dengan segala kerendahan hati, terimakasih tak akan berhenti untuk panjangnya jalan di bumi ini.
Ketika aku menceritakan mereka, para sahabat yang bukan dengan kebetulan bertemu, aku cukup berbahagia.
Dimana sudah hampir setahun semuanya berawal. satu per satu, menyatu jadi satu keluarga. :)
Rumah kami bernama Nulis Buku Medan  dan setelah hampir menahun ini lah, karya itu lahir sederhana. :) Aku yakin semua tidak muluk muluk. Semua sesuai waktunya dan caranya.

Sesudahnya, kami yakin akan bertahan lama dan akan bertumbuh lama. :)

ada aku, Nadya, Irda, bang Tomy dan Gentong Biru :)
Aku Chici dan nadya
yang ini... :)
 
Poto From Irda 

 Potonya juga di comot dari Chici :)


ini poto waktu di penang corner bareng mbak Ita Sembiring Potonya diambil dari twitter nbc  sendiri :)


Pokoknya poto yang ada aku nya di masukin. :)) hehe,. :)

Baiklah... Setidaknya aku sedang mencoba mengenang di sini. :)
Terimakasih kalian.. Peluk.. :)

14 Mei 2012

Hujan (1)

Awan sedang berada sejengal di atas kepala ku. Kelabu warnanya. Awan tersebut seperti berteman dengan angin. Menguasai semesta ribuan hasta di atas kepala. Menambah suasananya jadi shadu.
Awan sepertinya tidak berarak di atas kepala ku yang serasa berjarak sejengkal  itu. Berputar putar ia, gelisah seolah ingin memberi tanda. Aku mendadak sedih. Aku tahu ini isyarat.
Sekali lagi aku berusaha menerima apapun itu. Seandainya aku tahu apa itu, bukanlah firasat namanya.
Lagi awan memberi tanda. Lagi aku diberi hadiah, yang pelahan menjatuhiku serupa air mata.
Lagi, aku menangis. Bersama jatuhnya hujan dari langit.
Terimakasih hujan karena sudah mengawali sedih ini.

11 Mei 2012

Harapan Besar.

Ada banyak harapan besar bertaburan di atas langit.
Kelabakan diri menampung dengan jari tangan, membuatnya terlewat dari celah jari jari tidak terperangkap.
lalu.... harapan sinis, amat sinis.
Harapan besar berbunyi " gong..." tepat di telinga, hati remuk, seperti dibentak harapan.
Dari kemarin, seperti mencari remah remah roti yang terjatuh di bawah meja makan saat sarapan pagi tadi. Walau remah namanya masih saja roti.
harapan adalah titik titik semu serupa nyata peluang yang akan menghantarkannya jika berutung, lalu berutang pada kuasa yang tak tertuliskan rumus rumusnya.
harapan banyak sedang bertaburan di langit. Kali ini badanlah yang menengadah, semoga harapan menembus tembus agak tak terlewat seperti yang terjadi pada celah jari jari.
Sempga beruntung, semoga peluang. :)

08 Mei 2012

Om... :)


Gambar di pinjam dari  sini :)

Suatu masa ketika saya masih tergila gila dengan Avatar air banding, dalam satu episode, dimana Aang sedang di uji kesabarannya oleh perempuan yang bernama Katara, yang memaksanya agar segera berlatih banding, yang menurut katara Aang tak punya banyak waktu lagi bermain main dengan bison terbangnya, karena dalam waktu yang sebentar lagi Aang harus segera mengalahkan Raja api. tahulah kan ya, itu ketika yang mana. :)
Aang hanya duduk bersila dan Mengucap mantra "oooom.." Saat seperti itu Aang mampu mengendalikan emosinya. :)

Atau ketika Novel karya Mbak Dee, di Supernova 2 yang membuat decak kagum atas keberaniannya, yang bilang kalau lambang itu menurutnya bukan hanya milik satu lembaga tertentu, tapi dengan humble nya dia akhirnya mengganti cover buku tersebut. :)

Kembali ke saya sebagai pengagum filsuf, yang kadang dengan sengaja atau pun tidak akan bisa jatuh cinta pada satu tanda yang bumi sediakan. Lalu yang kadang dengan sengaja atau tidak saya akan bercerita dengan siapapun yang semesta inginkan cerita itu untuk dibagi, lalu pemaknaan itu akan bertambah lagi, bukan lagi hanya sekedar kagum.

pernah saya baca entah di mana saya lupa, "om" itu adalah fenomena universal, yang bukan dimiliki agama apapun, yang berfungsi sebagai penghubung antara kita dengan Tuhan, karena resonansinya berkaitan erat dengan kelenjar otak. Jadi tentu sangat butuh praktek untuk membuktikannya. :)

lalu selebihnya menurut wikipedia lihat di sini :)

Saya sengaja sedang membahas ini, karena lelaki memutuskan untuk menyatu dengan "om" dengan simbolik, yang berharap banyak untuk sebuah harmoni keselaran dan hidup, yang siapapun mengingininya.
Sepanjang hari dalam cerita kami yang tidak habis habis, dalam mimpi mimpi kami yang sedang menuju nyata, harusnya Tuhan menunjukkan wujudnya, tapi sungguh kami tidak akan memaksa.
Lalu, "om" kembali menyaji doa yang tak lagi mantra. Hidup memang begitu adanya.

Dalam kejutan yang lelaki tawarkan padaku, 5 hari yang lalu saya percaya yang terjadi dalam sinyal yang kadang tak mampu dimengerti,dia membisikannya tepat di hati, dan ini akan menambah daftar kisah dalam surat surat warisan kami untuk generasi. :)

Semoga ... :)


PS : akhirnya saya tidak bisa buka rahasia di sini kekasih. :)  :*

05 Februari 2012

Pebruari

Hei.. Ketemu di bulan ini lagi. :) Bahagia... Pasti dan selalu.
Saya cukup jarang online beberapa waktu terakhir.
Sedang sibuk dengan hari ini, hari ini, kemudian hari ini. Untuk setiap hari. Sampai kadang kadang sudah bernafas. :) yang berbatas.
Untuk sebuah misi rahasia.

walau tak se up date dulu, saya selalu mencoba untuk kembali meramaikan dunia maya ini. :)
Yang bikin kaku itu, ketika sedang berada di warnet, berjajar dengan anak anak yang ributnya gak ampun ampunnya dengan game onlinenya.  Seketika mood melayang layang. Dan semua terlupa ketika duduk. :)

Lalu saya kembali dengan notes menulisi kertas kertas.


Masih dengan mimpi yang sedang berjuang untuk diraih. Semoga semesta senantiasa berdamai. :)

27 Januari 2012

Tentang Pernikahan.

Sekarang begini.. Saya mau klarifikasi dulu perbincangan ngawur kita sayang. Di sini.
Tentu saya tidak mencantumkan kespesifikan dan detailnya acara yang saya sebut sebut tempo itu. :)
Saya potong semua tentang sovenir, proses nikah gerejanya, serta adatnya.
Yang saya bahas skarang tentang waktunya. :)

Jadi IYA, saya yang 10 kali lebih ingin menikah dalam waktu dekat? :)
ah, saya memang selalu kalah dalam perbincangan yang begini, tentu saja begitu, setiap cian memulai, dan saya selalu berbinar binar menyahutinya, membuat cian kadang gak habis pikir melihat semangat ini. :)

Simak ya sayang, saya tidak seperti kebanyakan orang yang ingin menikah dengan begini begitu karena takut usia, itu bukan aku dan bukan kita. :)

Lagi sekarang menjalani tahun ke 10 dan saya yakin, 10 kali lipat lagi kita masih sanggup begini, bahkan, jika kita bertemu di usia 200 tahun, ya tentu "kita" lagi yang bersama. Saya dan kamu. :)

Lalu, saya kembali melihat kembali ke dalam ini, *sambilmeganghati. :)
Saya selalu jatuh cinta berkali kali jika kita berdebat mengenai hal ini, saya yakin kamu dan di dalamnya itu juga sama. :)

yang pasti, kita akan menuju kesana, karena pernikahan bagi kita, tidak melulu proses.
Ah, terlalu bertele tele jika kujelaskan lagi. yang pasti semesta paham tentang "KITA"



20 Januari 2012

Selamat datang Tahun Tahun

Jawabannya adalah 2011 sungguh LUAR BIASA.
Hei.... Kau tahu, saat ditanya, bagaimana tahun ini akan berawal, bisanya kekasihmu ini hanya tersenyum, kita bahkan sudah bertengkar bahagia berkali kali. :)
Terimakasih pelukannya yang semakin hari semakin hangat.
Terimakasih untuk pertengkaran pertengkarannya
:)
Terimakasih buat kekanak kanankannya.
Ah... kadang saya kesal tegeli geli jika hal itu terjadi.

Doa kita masih sama, Iya sayang kita tahu Tuhan mendengar.. :)

Dan terimakasih buat bahagia yang tidak berkesudahan ini.
Yang selalu memacu jantung ini, tak ubahnya saat pertama kali. :)

Jadi lah yang paling bercahaya..

yang mencintaimu teramat sayang....