Pages

28 Februari 2014

tentang pernikahan ( lagi)

akhirnya...

Setelah lebih dari 10 tahun. kenyataan inipun memihak. Kami harus memutuskan, pilihan umum yang ada pada bumi. Restu dari Semesta, dan juga semua yang menjadikan kami ada. Keuarga, saudara, kampung, adat, dan agama.
Tawaran pernikahan di masa kecil jauh dengan yang sesungguhnya terjadi.
Saya tidak memakai gaun panjang berwarna putih berjuntai juntai seperti di buku dongeng, dan di video video lagu kesukaan masa kini.
Saya tidak berada di taman hijau dengan pohon besar sebagai fokus untuk berkat yang akan kami terima.
Kami tidak menghidangkan kue bertingkat 7 dengan sepasang pengantin di ujungnya sebagai penghias keindahan pesta pernikahan.
Tapi diketidakadaan semua bayangan bayangan masa lalu itu,
Pernikahan hanyalah pernikahan.
Yang sekali dan pertama kali bagi siapa yang menikah. (bagi penganut aliran ini)
Pengalaman yang sudah berjuta juta pasang umat manusia lalui, tapi tetap adalah hal yang baru bagi saya dan pasangan.
Pengalaman yang sudah banyak cerita kisah, senang, duka, tapi semua keputusan berbalik kepada kita yang terjodoh untuk satu momen kudus seperti kata mereka.
Pengalaman, bagaimana masalah yang kita datangkan, atau datang sendiri, tapi harus bisa mencari jalan keluar bersama, sebagai pertanda "satu" jiwa dan pikiran.
Dan untuk semua diatas,
saya dan lelaki yang saya pilih telah melaluinya.
Kalian tau, hal yang terberat selain sanggul kepala, adalah mata saya.
karena Pernikahan itu tidak melulu cinta di surat surat yang tertulis selama ini.
bahwa pernikahan itu tak melulu saya dan lelaki akan bersama selamanya,
tapi lebih dari itu yang kami dapat,
budaya dan agama yang kami anut, adalah baik adanya. Adalah indah kenyataannya. Kami menikah mengikat kelebihan dan kekurangan kami. Untuk semua keluarga besar kami, tanpa kecuali.
dan sekarang.
Berujung sudah kisah yang melulu tentang kami berdua, karena pernikahan ini, kami menjadi sangat banyak. Sangat indah. dan bahkan sangat Bebas.
Semoga Tuhan memelihara semua ini.
Sebagaimana janji janji kudus itu, terpelihara dalam kami yang kemudian akan selalu hidup bahkan di kehidupan mendatang.