Pages

30 Januari 2011

.......

Haduh, kalau udah masalah judul ya, aku ribet sendiri, ujung ujungnya malah jadi gak mood nulis kalau begini.
Ini hari minggu, lagi malas malasan di kos, karena hujan lagi deras derasnya.
Jujur, hujan tak pernah memberi kita cerita, ntah kenapa. Atau aku lupa atau bagaimana.
Hujan hanya teman baikku disuatu waktu, yang tidak kamu tahu. :)

Kembali ingin menulis tentang sekolah, tentang pagi dan hari minggu.
Ingat ya, waktu sabtu sebelum pisah pulang ke rumah masing masing, selain mencium dan mengacak acak rambutku, kita selalu masih merasa kurang waktu bertemunya. SMS dan Telepon teleponnya kurang membantu.
Minggu itu sekolah libur, apa alasan lain coba biar ketemu, kalau bukan lari lari pagi dan Gereja bersama.

Kalau lari lari pagi ya.. Aku bakal semangat miss call terus sampe bangun, sebenarnya nggak nunggu waktu lama buat bangunin kamu. Cuma baru sadar beberapa waktu belakang melalui pejelasanmu, kenapa selalu telat datang ke rumah waktu itu, alasannya minimalis, kamu takut sendiri. hahahaha.
jangan malu kalau aku sampe cerita disini, jelas loh waktu itu aku selalu bahagia melihatmu sendiri tanpa siapa siapa, dan kita kembali bersama, jalan jalan kecil, lari lari kecil, sampai kejar kejaran. ( oh yang ini tolong jangan ada yang ngebayangin pake pohon ya).

Inggat nggak waktu itu kamu ngotot mau gendong aku lantaran aku ngeluh kakiku sakit.
Masih belum siap kalau di gendong, masih malu, eh tapi gimana mau bisa ngeyel, aku di sodorin punggung sampai akupun mau.
 ah, aku rindu momen itu, dibelakang punggung itu, aku senyum senyum sendiri, senang bahagia, kamu, cerita, yang ntah aku tak mengeri karena aku terlalu senang.
Tibalah ada beberapa orang lewat dari arah yang berlainan, kamu kaget mungkin, hingga melepas tanganmu, dan akupun terjatuh, aku mayun, bukan marah. Lucu ya waktu itu. :) Aku dibujuk bujuk, bilangnya sini di gendong lagi bila perlu semua orang ngeliat. :) hahaha, paling pintar merayu kan. Siapa coba yang betah lama lama mayun.
Waktu itu juga pagi minggu dan gerimis, kita berteduh di sebuah warung kecil, katamu nanti aku sakit, dan sebenarnya aku tahu alasannya kamu ingin lama lama denganku, aku pun demikian. Kamu beli satu batang rokok untukmu dan wafer untukku. Selain waktu itu bisa menggenapkan harga Rp1000, itu juga memberi kesan yang penting untukku.
Dan waktu itu, aku belum mempersalahkan rokok di banding sekarang ini. :)

Aku juga ingat baju kemeja yang kamu pakai pertama kali kita Gereja. Warnanya orange. Aku diketawain satu kos. :( Dan kamu bilangnya begini; "kamu nggak pede ya? biar aku jalan duluan". Tukan emang dari dulu itu kamu tukang ngancamkan berlaku sampe sekarang hingga menular padaku.

Sayangnya kalau kita gereja bareng, tak pernah sekalipun duduk satu bangku, :( Peraturan gereja dikala itu.
Dan lagi, minggu juga kita habiskan sampe sore, bersama, ganti baju gereja, kemudian, ke tempat si kakak. Minum frutea. Sebotol berdua pun jadi kalau duit sudah nggak ada. Ke kosnya Moris, dan kadang ke rumah Tina. :)

Begitulah setiap hari, Senin, kemudian Selasa dengan Suddenlynya, Rabu, Kamis, Jumat, Sabtu, Dan kembali ke Minggu. Kita selalu sayang, dengan cara kita yang begitu adanya, mengalirnya juga begitu, bahkan kita bisa dibilang nggak pernah berantem. Kok bisa ya???

Lain kali, aku mau kamu beli Timtam, bersama rokokmu cian, :)
Pengen mengulang waktu itu.

Dan lagi,aku mulai kesulitan menuturkan dengan kata kata, bahagia itu memang nggak terganti ya. (Mudah mudahan yang ini aku nggak sepihak.:( )

i love you, holong rohangku to ho, sayang cian.... :-*

29 Januari 2011

simply.

Aku menyayangimu lebih dari yang kumampu.
Tidak mampu mencari rumusnya dari mana.
Menyayangimu melebihi aku menghapal perkalian matematika, dan 2 x 2 = 4
Percuma aku mencari alasan kenapa aku menyanyangimu sedemikian.
Bahkan, nyamanmu adalah tambahan. Sampai detik ini sesederhana inilah aku menyayangimu.
Tanpa alasan. Dan melebihi yang ku tahu.

28 Januari 2011

Mendongengkanmu cerita tentang selasa.

Baiklah, ini tugasku, merangkul semua cerita cerita klasik, biar kelak jika anak anak kita bertanya, kita bisa menyamakan suara. :)

Aku harus mulai dari mana menceritakan selasa.
Yang sekali ku ingat, waktu aku pernah kecewa dulu, kita memutuskan untuk berjalan kaki, dari sekolah sampai ke kota pulang balik, kira kira jaraknya saya lupa.. :) Bukan bukan 1 Km ya.. (kalau prediksiku salah maaf ya, bisanya ngitung, cuma persepuluh satuan, lebihnya, saya mesti bawa meter). kamu kelihatan bahagia bisa membuatku tertawa. Iya, aku nggak akan lupa hari itu selasa, singgah di beberapa tempat untuk sekedar berbagi cerita dengan alasan membeli minuman. :)

Kemudian, kita jadi bersama, seperti yang kita inginkan, aku juga ingat, kita cabut dari sekolah dan itu sama sekali bukan ide ku, bukan.. tapi iya, aku mau, :( kita memutuskan berjalan jalan ke sebuah kecamatan terjauh, hampir dekat rumah ibuku. Aku mencintai kegilaan itu, tenang saja, yang ini masih menyimpan sejarah aku masih meyimpan kaleng minuman bersoda kita, walau mamak udah beratus ratus kali menyarankan agar aku membuang sampah tersebut, dan aku selalu bilang. "jangan dulu mak, itu jimat." kataku sambil senyum. :)

Kemudian, waktu di bulan penuh yang bernama Mei, kamu membawa teman datang ke kos alasan tetap, dan ampuh, minjam buku, Alasan itu, membawaku melihat purnama yang bulat bersama. Aku make baju Brazil warna biru yang kebesaran. Saat itu, saat tahu, yang datang sebenarnya kamu, saya pengen cepat cepat ke kamar dulu ganti baju. :) Karena sekali waktu, kamu pernah bilang, nggak suka melihatku pake baju bola.
Tapi apa daya, sungguh, gimana mau mutar haluan, asal udah melihat berdiri begitu, jantung ini.. Haduh Gusti.... Kenapa bisa ya.. (sambil mungut jantung yang jatuh).
Bercerita banyak, sekolah, guru, ketawa ketawa.. Dan kemudian.
Aku di cium di depan bulan. Kamu, sumpah, sangat penyanyang. izin pulang, sambil mengacak acak rambutku.
 Dan kita masih berbagi SMS waktu itu, yang kira kira bertarif Rp350 / sms. :(

Semua itu di hari selasa.
Dan masih banyak lagi selasa lain yang benar benar luar biasa, aku bukan bermaksud menghianati hari baik yang lain, tapi Tuhan membuat kita harus menandai selasa.

Jadi bantu aku mengingatnya ya, jika suatu saat, generasi setelah kita menyakannya.
Tidak lupa, aku sayang kamu. :)

27 Januari 2011

Cerita Punggung

Aku merindukan teduhnya punggungmu.
Mengingat, setiap kau berjalan tak pernah menoleh ke belakang.
Aku. Dulu selalu berlindung dibalik punggung itu. Kokoh.
Tapi tunggu, aku yakin kamu pasti tidak mengetahuinya.

Lama dalam parjalanan itu kau pun jauh.
Terlihat punggungmu semakin teduh.
Samar samar ada sayap tumbuh di sana.
Aku, diam tanpa gerak, tersenyum, menikmati punggung itu.

Lalu, ntah bagaimana bisa, aku tak bisa berlari mengejarmu, jauh.
Aku tak lagi melihat punggungmu.
Aku tak berani untuk percaya.
Bagaimana bisa kataku berulang ulang.

Aku harus pulang.
Memutar kembali perjalananku, berharap bisa lupa punggungmu.
Aku menutup mata tak kuasa menahan rindu.
Sekali lagi aku tak berani percaya.
Kamu. Hilang. Jejak pun hilang.

Saat mataku ku buka pelan pelan.
Mengumpulkan nafas yang kupunya.
Memastikan sekaranglah aku pulang.

Aku terkejut.
Mendapati dirimu.
Tuhan, bagaimana bisa dia ada disini.
Sebutku dalam hati.

Kamu, hangat datang merangkulku.
Aku tahu ini bukan mimpi.
Pertama, aku tahu aku takut.
aku ragu dengan ini.

Tapi benar, ini kamu. Lelaki yang dulu pernah merangkulku, kemudian meninggalkan punggungnya untukku.

Lelaki bersayap indah, gagah, dan penuh semangat.

Aku atau kamu yang tertinggal dimana, sehingga waktu bisa seirama untuk kita.
Aku masih mengagumimu.

Dalam sekali kehidupan, kita punya cerita begini.
kelak, aku tidak takut jika kehidupan berikutnya juga begini.

Terimakasih menungguku mendahuluimu, karena ku tahu, kau tak akan mau kembali melihat kebelakang.

25 Januari 2011

bertanya

Selasa juga belum berakhir sayang.
Kita baru saja berbicara tentang selasa ditelepon.
harus segera kucatat sebelum aku lupa.


Aku : " aku baru menulis surat dihari selasa!"

Lelaki : " bukan tiap selasa aja menulisnya, tapi tiap hari cian."

aku : " Tapikan selasa selalu beda...!" Penuh semangat.

Lelaki : "Kenapa?"

Aku : " Karena kita punya banyak cerita dihari selasa.. "

Lelaki : " cium... "


Mungkin bukan sekali aku di tanya begini, tapi setiap ditanya aku selalu semangat untuk menjawabnya lagi.

Begitulah aku, tidak pernah bosan menulisimu surat, tidak hanya di Selasa saja.

Trimakasih, ini selasa.

Cepat cepat kutulisi kau surat. Sebelum selasa berakhir.
Aku tak bisa kembali ke belakang, menarik semua emosi emosi yang membakar surat surat selasaku untukmu. Maaf...
Tapi tenang saja, aku belum sejahat itu membakarnya hanya sebagian, karena memang saat itu aku selalu bisa menyisakan hati untukmu.

Ini bukan lagi cerita luka lelakiku, hanya aku menyesali kenapa aku tak mampu menggenggam kenangan itu. Aku selalu menyanyangimu bahkan dalam lalu, bagaimanapun itu. :(

Menulisimu itu, seperti mencceritakanmu dongeng dongeng lama tentang hidup, dongeng yang bersambung sampai kita punya peran di dalamnya.

Aku juga ingin bercerita tentang sayang yang kupunya selalu bertambah setiap waktu.

Trimakasih tidak membiarkanku mengadu pada hujan lagi,
Trimakasih buat tawa yang kau berikan tanpa mengizinkan air mata ini mengalir lagi.
Trimakasih membuatku mampu berjalan bersama tanpa janji.

24 Januari 2011

Hai lelakiku

Selamat pagi..
Mmmm... Aku bingung apa aku harus menyalahkanmu lagi ya pagi ini, :) Bukan bukan itu, aku janji nggak akan mengingat apapun kejadian malam itu.
Hanya tiba tiba aku butuh tanggung jawab, atas mata yang bengkang ini. :(
Gila ya, kita harus benar sadar setiap kita berbuat salah dan melakukan kesalahan, itu berarti membuat kita semakin sayang. Dan menjaga agar apapun bentuknya lagi, kita tak boleh mengecawakan lagi.
Seperti yang sudah sudah, banyak hal yang mungkin tidak kamu suka dari aku tapi aku suka dengan itu, atau sebaliknya, tapi, tugas kita bukan untuk melukai dengan membuat apa yang tidak kita suka itu menjadi lenyap. itu ngak gampang malah ngak bisa.
aku kasih contoh aja, aku sebenarnya nggak suka kalau kamu merokok, apa benar merokok jadi masalah besar kita. Aku masih mencoba memahami, sampai suatu nanti, hal hal kecil itu terobati sendiri dari hati, bukan karena aku yang nyuruh.
:)
i love you just the way you are,
catatan ini ada, karena banyak hal hal kecil yang kita luput yang akhirnya membuat kita seperti semalam. Ups.... (bukan mengaingatkan tampan..)
Aku tahu kita ada untuk saling ada.
Sayangku juga masih belum beralasan..
Mudah mudahan sampai nanti aku tidak menemukan alasan apa apa.

Ps: Ingin sekali potoan pake mata bengkak sebagai pertanda. :) hihihi... Love you cian.

23 Januari 2011

selamat datang


Hai lelaki..
Selamat datang kembali.
Di sini, tak perlu risau lagi tentang tulisanku sebelumnya, bila perlu jangan dibaca lagi.
Inilah perubahan yang kita dapat. tanpa kita paksa dan ingini, bukan berarti adamu tidak pernah kuingini. (sebenarnya memang pernah begitu) :P
tapi inilah kita.
Memutuskan menulis kembali cerita yang terputus putus, sampai suatu saat nanti dengan penuh harapan kata itu tidak ada lagi.