Pages

08 Desember 2009

Yang tertunda kuucapkan


hari ini kita berbicara lagi lewat telefon. Setelah seminggu aku tak mendengar suaramu.
Aku harus mengaku lagi, tentang perasaan buruk yang selalu datang tiba tiba saat kau membahas sesuatu. Perasaan yang lebih persis cemburu.
Iya, aku memang tak akan menanyakanmu dengan suaraku. Karena aku juga tahu, itu tak penting bagiku apalagi bagimu. Yang ada malah aku takut kehilang momen lagi. Biarlah aku menyakannya lewat telepati saja. Kau rasakan atau tidak yang jelas itu tertuju padamu.

Parihal tentang bermimpi dan berhayal. fiksi dan realita itu menjadi PRmu untuk hari ini.
Kau menolak dengan tegas tentang permintaanku membelikan aku " kaos kaki dihari Selasa". beserta photomu yang sedang konser menjadi photo profilku di facebook. :)
Dengan alasanmu yang selalu konyol yang membuatku malas memaksa.
Satu yang aku tetap tahu, aku tetap nggak akan maksain kehendakku atasmu. Saat kau benar benar nggak bersedia. Atau sama sekali tidak akan mau bersedia.
Lagi perihal mimpiku tentang boneka itu, ada sedikit kecewa yang tak bisa lagi kuucap. aku tak sanggup bertanya " Kenapa?" karena seandainyapun aku tahu alasanya, apakah itu mampu untuk mengubur mimpiku itu yang dari sejak aku kecil.
Tapi sudahlah...
Tidak harus kita sejalan terus menerus.
tidak harus kita sepaham terus menerus.
Kita harus tetap memberi ruang untuk diri, untuk menciptakan diri yang lebih utuh.

Dan sebenarnya lagi, aku sudah ngak ingin mendengar keluhanmu tentang punggungmu yang semakin hari semakin parah. Karena mauku cukup sekali aku mengatakannya. Aku tidak mengguruimu atau mengajarimu mana yang baik dan tidak. Tapi setidaknya, cian harus sadar betapa aku sangat tidak tenang memikarkan itu???
(berusaha menyembunyikan rasa cemas yang berlebihan).


Aku masih nggak kemana mana...

0 comments: