Pages

22 September 2011

dering

Yang dalam.. ketika suaramu masih terdengar, dengan cuaca yang berbeda beda setiap musimnya.
dan bahkan musimnya berbeda beda di setiap detiknya.
Seutuh tawa pagi itu juga kadang kesal menghampiri teriknya waktu sepanjang yang mengikutinya dalam sehari.
Sebesar hangatnya suaramu yang paling ceria juga, dingin bergaung ketika seketika ada yang merobek robek suasana hatimu.
Aku tetap mencintaimu, dalam marah, riang, sedih, dan apalah itu yang kau punya.

Aku hanya tidak akan membiarkan diriku untuk bertanya kenapa.
Dan tidak membiarkannya untuk tidak memikirkanmu kasih.

:)


Peluk yang paling hangat sedunia.

Kekasihmu, di rumah.

(bumi kedua)


0 comments: