Ini tentang sahabat. Dan kenangan bersamanya.
Entah kenapa. Mata masih berkaca kaca saja bila menggali waktu yang beruntung itu.
Sebiasanya jika marah pun ada. Aku sanggup memarahinya. Berkali kali mengatakan, jika kau ingin putus denganku syaratnya banyak.
Itu sebabnya kita akan tertawa hingga menangis sampai akhirnya kau katamu baiklah, tak jadilah putus ribet syaratnya.
Mungkin aku sedang cemburu dengan semua perjalananmu.
Tapi ternyata tidak.
Mungkin aku cemburu dengan teman barumu, iya.. Sedikit.
Aku kenakan kanakan bukan.
Mungkin cacatan ini sedikit senorok, seolah aku menyalahkannya.
]
Bukan.. Bukan itu maksudnya.
Aku hanya ingin membiasakan untuk bergantung lagi padanya.
Itu saja.
Sayap yang harus terpaksa patah.
14 September 2011
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 comments:
Posting Komentar