Kamu yang bersarang di otakku.
Yang membakar di hatiku. perlukah aku mengadu pada matahari, dengan harap, cahayanya lebih terang dari pancaran ragamu.
Aku sedang membuang huruf huruf yang mungkin telah kususun jadi makna.
Tak tak bisa ku tepis, bahwa tak ada kata kata yang baru disini.
Aku tahu, Tuhan sedang disampingku memberi tahu bagaimana aku harus menjaga dan melukis hati ini padamu.
Karena aku sadar, kau adalah yang terlalu memberi banyak warna pada otakku, yang pernah membuatku berteriak, menangis, tak mampu menangis, ngilu, sesak, itulah warna warna yang mungkin tak akan kutemui kelak. Dan aku menyebutmu, pewarna yang hebat.
Karena bersamamu, aku bisa saja kembali bertemu dengan rasa takut, karena garam pemberi rasa ini bisa saja hambar, jika waktuku bersamamu berkurang. Itulah yang bisa membuatku kembali mahir menangis.
Ya, ingin sekali kau ada disini, menyentuh hidungku, mencubit pipiku. :D
Aku kembali menyusun menu, ada 10 yang tak akan pernah luput.
Dan akupun mulai pandai menanak hati. :)
Aku teramat merindukanmu sekarang.
28 Februari 2011
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 comments:
Posting Komentar