Iya Tuhan, aku juga nggak lupa beryukur buat sentuhannya, yang memerah jambukan pipi ini, yang memuntahkan berwarna warni kupu kupu dari perut ini.
Iya Tuhan, aku tahu, aku tak lupa beryukur, buat saat ini. Buat hati ini. Yang masih saling ada. Memberi, menerima, tanpa menolak.
Iya Tuhan. Mungkin kami belum banyak paham. Tapi, jalan setapak kami akan selalu dituntun oleh kemurahanMu.
Iya Tuhan. Mungkin kami belum banyak paham. Tapi, jalan setapak kami akan selalu dituntun oleh kemurahanMu.
Ya ampun Tuhan, iya, aku nggak lupa bersyukur, dari berlalunya waktu dan jalan jalan nafas ini. Engkau dengan caraMu masih menghangatkan Jiwa ini untuknya.
Untuk selalu bergairah, terpacu, menjiwai setiap detik, menit, jam, yang selalu masih bisa kami lewati bersama.
Syukurlah namanya. Yang kami bisa, yang aku mampu beri untukMU.
Syukurlah namanya. Yang kami bisa, yang aku mampu beri untukMU.
0 comments:
Posting Komentar