Hanya bertemu dengan pikiran yang banyak.
Dibungkus dengan pura pura tahu.
Saya hanya ingin menulis surat biasa.
Tapi kenapa seolah surat kepada menteri ya.:)
Tertuju kepada kekasih.
Saya sedang malas menulis di kertas surat, penanya hilang entah kemana.
Mungkin ia, sedang jalan jalan menujumu.
Entah....
Andaipun ada, sebisanya saya hanya akan menggambar malaikat.
Hanya itu.
Halo dikepalanya, pertanda yang baik selalu terpancar.
Saya masih takut menerka nerka besok, karena saya sangat benci kata itu.
Diam diam dia menyusup dalam pikirin yang menambah repotnya pikiran ini.
Sementara, saya harus tetap mebiarkan "halo" memancarkarkan keiklasannya.
Kasih, maaf surat kali ini berantakan.
Hanya rindu yang makin merontak kesakitan, hanya rindu yang perlu di sembuhkan, jangan lama lagi.
Selasa.
29 Maret 2011
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 comments:
Posting Komentar