Pages

29 Juni 2016

Agar surat selasaku tidak punah. :)

Hi... Darlinga ... 
Selasa hari ini saya ingin sekali bersurat2.. kebiasaan yang hampir punah.
ya.. ya... pernikahan membawa kita pada titik yang sangat sangat aman.
kita, menjadi nyaman.
setelah saya pikir pikir. kita sama sekali tidak pernah mencoba membahagiakan satu sama lain.
aneh yaa..
iya.. kita memang begitu.
Cukup dengan mencoba membahagiakan diri sendiri, ternyata bahagia itu menjadi pancaran bahagia bersama kita.
tak perlu lagi mencari bahagia di diriku, dan juga sebaliknya.
bahagia itu memang sesederhana itu, melihat cermin kita selalu bersinar.
dan begitulah kita.

Sebenarnya air mata juga tak jarang berguyuran.
menyadari hidup kita bukan hanya untuk kita berdua saja, ada lapisan lapisan sosial di dalamnya.
ada lingkungan yang membatasinya.kadang saya sering berpikir, maunya kita jangan disini aja.
tapi aliran yang harus kita lalui masih disini.
saya tidak tau apa memang sulit mengusahannya.
atau memang kita suka begini. saya masih belum berjumpa waktu yang menjawabnya.

darlinga, setiap malam doa kita yang melulu itu juga membuat hatiku kadang kadang remuk.
memang baik kita tidak mempunyai mesin waktu, agar sabar, dan iklas ini lulus uji.
tu kan, mata saya berair lagi.
oke oke.
cukup.

saya akan kirim ini segera.
agar setelah bangun siang, kamu bisa membacanya. '
dan kemudian berlari kepadaku, sambil membawa makanan berbuka.
:) 



Semoga banyak sejarah yang akan kita lukis. :*

dengan cinta yang mega


Istrimu, ibu dari anak2 kita. :)


0 comments: