30 September 2012
curhat bersahaja :)
beginilah kisahnya, akhirnya setelah pasang surut arus perjalan kasih kami. (Harap tenang dulu ) :) keputusan tertuju untuk bersama.
Bersama dalam artian, jangan lagi menambah beban jarak dalam hubungan kita. :)
Bukan berarti langsung menikah, tapi tepatnya, bersama beriringan untuk proses bersama.
Semoga kami tidak muluk muluk.
Saya memutuskan resign dari kerjaan, dan lelaki memutuskan meninggalkan Tanjung Pinang. Untuk bersama kami ini.
Kemudian, disinilah kami sekarang. Kotan Medan, Kota yang cukup amat berantakan sebenarnya.
Tapi begitulah arah membawa kami.
Sangat pelan pelan kami berjalan.
dengan Semesta setuju saja. Bahagia ini tak berperi lagi rasanya.
Tidak mudah. Hanya mengingat karena Bersama, ternyata segalanya menjadi sederhana.
Cara yang sangat tidak terduga bagiku, kalian tahu, sepanjang saya punya mimpi, punya imajinasi, saya tetap sama dengan kebanyakan perempuan lainnya.
Berharap dijemput, dibawa pergi oleh pangeran. :)
Yang beda dengan kenyataan yang sekarang. tapi Sungguh lebih indah dari mimpi mimpi itu ternyata.
Catatan ini lahir ketika kita dalam percakapan yang biasa.
" Cian apa coba beda kita sama yang belum nikah? "
(mengingat sekarang kami di kota yang sama, yang berakibat pada pertemuan di tiap harinya.)
" (sambil senyum) Kita belum tidur sama.. " sahutku sambil tertawa. :)
28 September 2012
Surat cinta
Aku hampir lupa kapan terakhir kita di bentang oleh jarak.
Aku hampir lupa, kapan aku menggunakan telepon genggangku berbicara berjam jam denganmu karena di bentang oleh ruang.
Aku hampir lupa mengucap terimakasih atas semua kesempatan kesempatan berharga itu sayang.
Mengingat jarakpun sudah sepakat dengan kita, dan ruangpun telah memberi karya untuk kita.
Sebelum sebelumnya, surat suratku tak pernah lagi berlayar untukmu, lagi lagi karena aku tak sempat menulisimu, alasannya, aku tak ingin kehilangan sedikit moment pun untuk bahagia ini. tak kubiarkan tangan ini, melulu untuk kertas, karena, doa doa tak ingin kuluputkan lagi dari bersama kita sekarang.
Sekarang hanya sedikit waktu kuberi menulisimu, hanya untuk mengingatkan tradiri ini tak akan pudar termakan waktu. :)
Lalu, semoga nanti saat surat ini sudah terbaca, aku lagi lagi akan mendapat kejutan darimu. :)
Pernyataannya: Kita selalu menambah rasa sayang itu sampai segala ruang memenuhinya. Amin.
Dari kekasihmu :)
Aku hampir lupa, kapan aku menggunakan telepon genggangku berbicara berjam jam denganmu karena di bentang oleh ruang.
Aku hampir lupa mengucap terimakasih atas semua kesempatan kesempatan berharga itu sayang.
Mengingat jarakpun sudah sepakat dengan kita, dan ruangpun telah memberi karya untuk kita.
Sebelum sebelumnya, surat suratku tak pernah lagi berlayar untukmu, lagi lagi karena aku tak sempat menulisimu, alasannya, aku tak ingin kehilangan sedikit moment pun untuk bahagia ini. tak kubiarkan tangan ini, melulu untuk kertas, karena, doa doa tak ingin kuluputkan lagi dari bersama kita sekarang.
Sekarang hanya sedikit waktu kuberi menulisimu, hanya untuk mengingatkan tradiri ini tak akan pudar termakan waktu. :)
Lalu, semoga nanti saat surat ini sudah terbaca, aku lagi lagi akan mendapat kejutan darimu. :)
Pernyataannya: Kita selalu menambah rasa sayang itu sampai segala ruang memenuhinya. Amin.
Dari kekasihmu :)
06 September 2012
Untuk 24
Terimakasih masih menyatu.
Menyatu dengan udara yang menjadi nafas dalam tubuh, yang menghidupi jiwa, yang selalu haus akan pejalanan.
yang sesekali butuh jeda lawaknya koma, dan tak jarak ingin segera ke titik.
Nyatanya tidak berwujud, hanya angka angka yang terus berubah.
Katanya semoga semakin dewasa.
Dan tentu berpanjang umur.
Dengan senang hati aku berkata iya. Menambahi diberkahi kesehatan. Menemani yang terkasih untuk menjadi kisah.
Menjadi pertanda angka yang baik, yang dengan segala kerumitan jalan ini, selalu ada cara untuk menjadikannya sederhana.
terimakasih untuk angka 24 yang telah larut menjadi 25.
Ya Tuhan, sudah 25 tahun ternyata.
Semoga selalu berlimpah syukur, yang menjadikannya selalu bahagia.
Menyatu dengan udara yang menjadi nafas dalam tubuh, yang menghidupi jiwa, yang selalu haus akan pejalanan.
yang sesekali butuh jeda lawaknya koma, dan tak jarak ingin segera ke titik.
Nyatanya tidak berwujud, hanya angka angka yang terus berubah.
Katanya semoga semakin dewasa.
Dan tentu berpanjang umur.
Dengan senang hati aku berkata iya. Menambahi diberkahi kesehatan. Menemani yang terkasih untuk menjadi kisah.
Menjadi pertanda angka yang baik, yang dengan segala kerumitan jalan ini, selalu ada cara untuk menjadikannya sederhana.
terimakasih untuk angka 24 yang telah larut menjadi 25.
Ya Tuhan, sudah 25 tahun ternyata.
Semoga selalu berlimpah syukur, yang menjadikannya selalu bahagia.
Langganan:
Postingan (Atom)