12 Agustus 2009
kepakan pertama si sayap
Akhirnya si Bolga yang kami rencanakan itu terpijak juga…
Semalamnya sebelum berangkan nggak bisa tidur.
Gak enak hati plus nggak enak aja.
Seperti sekedip.
Aku dan lili ternyata tak bermimpi.
Sayap yang tak secermin itu (begitu aku menyebut lili) juga mungkin merasakan apa yang saya rasakan.
070809
dsc07032
seharusnya kami harus berangkat lebih awal. Dan tertulis juga begitu.
Tapi ntah karena alasan apa, aku berterima aja yang penting jadi. Sempat ragu , karena sehari sebelum berangkat lili memberitahuku melalui sms satu alasan yang aneh yang bunyinya begini
” Cha.., sesuatu terjadi. Jadi li cuma mau beri tau aja. Tapi li gak mau rencana kita batal.
alasannya…
1. Udah satu kali tertunda, jd gak pengen tertunda lagi.
2. Dirimu pernah gagal pergi jadi aku gak mau itu terulang lagi…
tapi kalo mau berangkat besok, li harus bener2 mengencangkan ikat pinggang. Caranya ..
1. Cari transportasi yangmurah. jelek juga gopp. YAng penting berangkat.
2. Cari penginapan murah itu harus..!!
3. Dirimu harus rela menggantikanku membelikan oleh2 bwt hendra soalnya sudah janji…
bagai mana ??ayo sms aku…
As lili 06-agt-2009 06-06.
berapa layar coba itu sms…hehe. kurasapun dia tak tidur gara gara itu.ya jelas aja nggak ada balasan abis aku kan masih tidur. Dalam kurun waktu 20 menit dia balik smsin diriku lagi.
“oii… BANGUN..
bangun tidur, tidur lagi.
bangun lagi, tidur lagi..
Bangun.., tidur lagi…
he..he..
GAtian ya, skrng ab yang bobok.
nice day jelek.”
Bah ternyata nie sms dari ci abg rupanya. Yang semalamnya baru memberi advise beserta petuah dan sedikit komplik ( karena dia sudah menyebutku saudara..) duh saudara apa ya ?? gak ada nyambungnyalah. ( sedikit sewot bila mengingatnya..) :(
kenapa juga aku kurang kerjaan nulis intu ya… :)
Ternyata sms si lili datang pada 06-agt-2009 08-16 setelah 2 jam berikutnya rupanya.
dengan isi
” Kenapa teleponku gak diangkat??
marah ya cha…
Ayolah teman…,
bereaksilah..
bals smsku..
angkat teleponku..”
akh lili.. kita seperti berpacaran saja.. heheeh..
jujur itu tak kusengaja nak..
aku masi tidur.
Dan sampai akhirnya, siang itu aku sudah dirumahnya.
Kemudian membeli tiket, dan berhasil dibodohi..
tak pa-pa.
perjalanan perdana.. “pelajaran…”
Selama proses pemberangkatan ini.
Rasanya banyak kehilangan.
Mungkin itu alasannya mengapa serasa berat saat memilih untuk pasti jadi berangkat.
Di awali kepergian Mbah Surip. Dalam perjalanpun kami turut berduka saat mendengar kabar WS Rendra juga sudah berpulang.
Mungkin aku tak se-ekpesif lili menangis saat mendengar kabar itu. Tapi ntah, kematian semakin mengajariku tentang artinya hidup. Dan kematian semakin Indah saja bagiku.
Besoknya, saat kami sudah di Sibolga. Kabar lain lagi tentang Nurdin M Top riuh dibicarakan. Mungkin sebagian orang bahagia atas kejadian itu, setidaknya mereka berpikir negara sedikit aman dengan temuan dan kematian itu. Tapi lagi - lagi aku menganggapnya kosong. Malah aku juga kehilangan dia yang disebut - sebut Nurdin M top yang belum pasti itu.
Huh… BAik atau buruknya tindakan dia tersebut. Pastilah dia memiliki tujuan untuk itu dan tidak mutlak tujuannya itu salah… Bukankah benar dan salah hanyalah kata kesepekatan yang pemaknaanya juga disepakati. Jika setuju mungkin benar dan jika tidak maka salah.
akh.. aku jadi melantur lagi.
seharusnya aku harus berbagi kepakan sayapku yang pertam ini dengan si sayapku lili.
intinya bagi aku sendiri, aku hanya ingin belajar merasa lagi. Belajar menghargai detik lagi. Dan belajar menjadi laut yang luas.
Ntah ada sesuatu yang tak bisa ku sebut dengan kata-kata yang membuatku hanya bisa berkata. ” Ayolah teman lakukanlah perjalanmu yang membuatmu tak bisa berkata-kata, karena aku masih ragu benarkah kita hanya lahir sekali..”
aku masih akan mengepakkan sayap lagi. Aku masih terus belajar lagi.
Hidup ini indah jendral…
jadi sampailah aku pada akhir paragragraf, dimana aku harus habis-habisan maengkritik si sayap yang satunya lagi. Ku sebut dia selir, karena dia cukup bahagia denga kata-kata itu. Dalam hati ini membenarkan bahwa sayapku yang bernama lili adalah mahluk cengeng tukang kangen.
mudah-mudah.. Sang agung masih memberi kita kesempatan lagi buat menikmati ciptaannya yang dipinjamkan ini kepada kita.
Tak lupa juga diri ini berkata.. ” aku bangga padamu teman…”
dan cita-cita kita jadi pencinta Dunia terwujud semestinya, tidak lagi hanya penikmat saja.
Langganan:
Postingan (Atom)